- iklan atas berita -

Metro Times (Surabaya) – Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur, Dr. H. Akhmad Sukardi, MM meminta kepada PT. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Jawa Timur terus meningkatkan kinerja perusahaan. Permintaan peningkatan kinerja tersebut khususnya untuk masyarakat petani dan masyarakat pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).

“Oleh karena itu sangat diharapkan PT. BPR Jawa Timur terus meningkatkan kinerja sesuai dengan harapan masyarakat termasuk harapan para kepala daerah sebagai pemegang saham,” kata Sekdaprov Jatim Dr. H. Akhmad Sukardi, MM saat menyampaikan sambutan pada Rapat Umum Pemegang Sahan (RUPS) PT. BPR Jawa Timur Tahun Buku 2017, di Hotel Bumi Surabaya, Rabu (21/3).

Lebih lanjut Sekdaprov Akhmad Sukardi menyampaikan, PT. BPR Jatim memiliki peran yang sangat strategis dalam meningkatkan pembangunan dan kesejahteraan daerah. Utamanya keterlibatan PT. BPR Jatim dalam beberapa program Pemprov Jatim di sektor pertanian dan UMKM. Sebut saja Program Dana Bergulir (Dagulir), Paket Kredit Petani Jatim (PKPJ) dan Loan Agreement antara Pemerintah Provinsi Jawa Timur dengan PT. Bank Jatim Tbk. (program pembiayaan khusus usaha industri primer dan usaha industri sekunder).

“Banyaknya program tersebut harus semakin meningkatkan kinerjanya di masa-masa mendatang,” pintanya.

ads

Khusus untuk program Dagulir, Akhmad Sukardi menyampaikan, kalau kedepan program tersebut diharapkan bisa lebih meningkat lagi. Mengingat Pemprov. Jatim telah meluncurkan program baru yang dibiayai lewat program Dagulir, yaitu program hulu dan hilir agro maritim.
“Program ini dimaksudkan untuk meningkatkan nilai tambah serta mengurangi tingkat pengangguran pada sektor pertanian, perkebunan, perikanan dan kelautan,” ujarnya. Agunan pinjamnanya relatif mudah dan ringan, lanjutnya.

Selain itu, plafon kredit maksimal Rp. 10 Milyar untuk kelompok dan/atau gabungan kelompok dengan bunga sebesar 6 persen efektif per tahun. Terdapat dua lembaga penjaminan yang ikut terlibat dalam program ini, yaitu PT. Jasindo sebagai penjamin apabila terjadi resiko gagal panen, dan PT. Jamkrida Jatim apabila terjadi resiko gagal bayar (kredit macet).

Lalu untuk program PKPJ, sebut Akhmad Sukardi, total realisasi penyaluran sampai dengan 2017 mencapai Rp. 551,524 Milyar. Jumlah tersebut terdiri dari sektor tanaman pangan dan hortikultura sebesar Rp. 256,685 Milyar, sektor peternakan sebesar Rp. 197,984 Milyar, sektor perikanan dan kelautan sebesar Rp. 39,057 Milyar, dan sektor perkebunan sebesar Rp. 57,798 Milyar.
“Adapun total debitur sampai dengan tahun 2017 sebanyak 15.206 debitur,” ujarnya.

Sedang untuk loan agreement antara Pemerintah Prov. Jatim dengan PT.Bank Jatim Tbk., Pemprov. Jatim meminjamkan dana sebesar Rp. 400 Milyar kepada PT. Bank Jatim untuk selanjutnya disalurkan ke seluruh BPR se Jatim (linkage Program) dengan suku bunga efektif 4 persen per tahun. Sedangkan suku bunga sampai ke penerima (end user) maksimal sebesar 9 persen. Per 31 Desember 2017, penyalurannya sudah mencapai 70,35 persen.
“Saya berharap agar PT. BPR Jatim dapat berperan aktif,” paparnya.
Menyinggung tentang hasil temuan pemeriksaan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 2017, Akhmad Sukardi meminta agar PT. BPR Jatim dapat mengendalikan rasio Non Performing Loan (NPL) atau kredit bermasalah yang mencapai 6,84 persen. “Padahal idealnya, NPL itu harus kurang dari 5 persen,” terangnya.

Untuk menekan kondisi NPL tersebut, Akhmad Sukardi berharap agar prinsip kehati-hatian sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku harus dilakukan. Selain itu, melakukan verifikasi dan validitas terhadap para debitur agar kredit yang diberikan tidak berpotensi bermasalah sehingga mengakibatkan kerugian dikemudian hari juga harus dijalankan.

Cara lain yang perlu diperhatikan, sebut Akhmad Sukardi, PT. BPR Jatim juga wajib melakukan pengawasan dan pembinaan terus-menerus terhadap kantor cabang, terutama yang memiliki kualitas kredit rendah, serta memeriksa seluruh agunan debitur.

“Memperhatikan kinerja keuangan PT. BPR. Jatim tahun 2017 yang hanya meningkat tipis dibandingkan tahun sebelumnya, saya berharap pengurus baru bisa lebih inovatif, kreatif dan cakap dalam memanfaatkan teknologi serta meningkatkan kualitas SDM,” ungkapnya.

Sementara itu, Direktur Utama PT. BPR Jatim, Subawi, SE, MM melaporkan keuangan perusahaan hingga Desember 2017 sesuai hasil audit menyebutkan bahwa PT. BPR Jatim berhasil membukukan laba sebesar Rp. 47.455 Milyar (sebelum pajak). Jumlah tersebut meningkat sebesar 28,50 persen dibanding laba sebelum pajak tahun 2016.

Disamping itu kinerja keuangan PT BPR Jatim lainnya juga mengalami pertumbuhan. Antara lain, laba 2017 sebesar Rp. 47.455.923, naik 28,50 persen dibanding 2016 (Rp. 36.930.753,-). Modal Disetor 2017 sebesar Rp. 409.882.300, naik 0,68 persen (Rp. 407.132.300/2016), kredit yang diberikan 2017 sebesar Rp. 1.1771.740.017, naik 2,77 persen (Rp. 1.724.031.401/2016), DPK (Dana Pihak Ketiga) Rp. 1.607.394.261, naik 10,32 persen (Rp. 1.457.053.076/2016), tabungan sebesar Rp. 520.901.026, naik 6,06 persen (Rp. 491.122.006/2016), deposito sebesar Rp. 1.086.493.235, naik 12,48 persen (Rp. 965.931.070/2016). Sedang total aset milik PT. BPR Jatim mencapai Rp. 2.377.384.756, naik sebesar 8,28 persen (Rp. 2.195.640.540/2016).
Rasio keuangan Bank BPR Jatim Bank UMKM Jatim menunjukkan kinerja yang sangat baik dari tahun ke tahun dengan menerapkan tata kelola perusahaan Good Corporate Governance (GCG), menerapkan manajemen resiko, mengimplementasikan budaya kerja perusahaan, dengan posisi Desember 2017, BOPO sebesar 84,88 persen, CAR sebesar 32,65 persen, ROA sebesar 2,14 persen KAP sebesar 5,10 persen, LDR sebesar 80,87 persen.

Pertumbuhan tersebut, menurut Subawi tidak terlepas dari perkembangan kantor dengan satu kantor pusat, 31 kantor cabang, 112 kantor kas, 5 kantor payment point, 32 mobil kas keliling dan 35 Automatic Teller Machine (ATM).

Sehubungan dengan berakhirnya kepengurusan lama yang terdiri dari ; Dr. H. Rasiyo, MSi (Komisaris Utama), Thonyono Yoso Utomo, SE,MM (Komisaris), Drs. H. Tri Dharma, MM (Komisaris), Subawi, SE, MM (Direktur Utama), Drajat Sunaryadi, SH,MM (Direktur Umum), Bambang Rushadi, SE,MM (Direktur Pemasaran), Purnomo Hadi Winarto, SE,MM (Direktur Operasional), maka pada kesempatan yang sama telah dipilih susunan pengurus baru yang telah disetujui oleh pemegang saham.

Adapun susunan pengurus baru sebagai berikut : Dr. Supriyanto, SH, MH (Komisaris Utama), Karsali, SH (Komisaris), Santoso Budi Raharjo, SE (Komisaris Independen), Tri Dharma, SE. MM (Komisaris Independen), Drs. Yudi Wahyu Maharani, Ak, MM (Direktur Utama), Farid Nur Syamsi, SE (Direktur Umum), Bambang Rushadi, SE, MM (Direktur Pemasaran), Sugeng Hariyanto, SE, MM, Ak,CA (Direktur Kepatuhan). (nald).

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!