- iklan atas berita -

MetroTimes (Magelang) Seorang warga negara Mesir bernama Abdelaziz Mohamed Abdel Fattah Abdel Maksum Saleh (55), seorang Guru, diketemukan meninggal di Asrama Guru Pengajar Pondok Pesantren Pabelan Desa Pabelan Kecamatan Mungkid Kabupaten Magelang, Jumat (22/6) pukul 19.50 wib.

“Dia merupakan Guru bantuan dari Mesir, dengan No Paspor : A 19413842, datang di Indonesia pada 1 April 2017 s/d 31 Maret 2018 dan sudah diperpanjang 1 tahun 31 Maret 2019, dalam rangka penugasan tenaga pengajar asing WN Mesir dari Universitas Al Azhar selama 1 tahun, yang ditempatkan di Ponpes Pabelan Kecamatan Mungkid Kabupaten Magelang” terang Ahmad Zabidi ShI di Dusun Pabelan Rt 01 Rw 08 Desa Pabelan Kecamatan Mungkid Kabupaten Magelang.

Achmad Zabidi ShI (45), menyampaikan hari Selasa tanggal 19 Bulan Juni 2018 sekitar Pukul 19.00 wib, korban masih menjadi Imam Sholat Isya di Masjid Pondok Pesantren Pabelan.

“Sebelumnya, saat warga menjalankan Sholat Shubuh di Masjid Ponpes Pabelan, dan berjalan di dekat kamar korban mencium bau busuk” tambah Muhammad Mudzakir MAg (45) seorang Guru, di Dusun Pabelan IV 03/09 Desa Pabelan Kecamatan Mungkid Kabupaten Magelang.

Pada Jumat (22/6) sekitar pukul 18.30 wib, Achmad Zabidi ShI mengetahui pintu ruangan korban masih terkunci namun televisi masih dalam keadaan menyala, karena merasa curiga kemudian menemui Muhammad Mudzakir MAg yang kebetulan beliau sedang berada di Balai Desa Pabelan, selanjutnya menghadap KH Ahmad Mustafa dan KH Ahmad Najib Amin pimpinan Ponpes Palbapang.

ads

Bersama dua (2) orang santri yaitu M Citradi dan M Gesang Aslam, pintu depan kamar korban di dobrak, dan diketahuinya korban sudah meninggal dunia dalam keadaan berbau busuk, selanjutnya M Citradi menghubungi Bhabinkamtibmas Desa Pabelan Polsek Mungkid Polres Magelang Polda jateng Aiptu Rochim.

Aiptu Rochim melakukan cek TKP untuk memastikan kebenaran laporan, selanjutnya diteruskan ke Polsek Mungkid dan Polres Magelang dengan dipimpin Kapolsek Mungkid AKP Supriyono, Kanit Sabhara Ipda Glenter Pitoyo, Kanit Reskrim Ipda Sutrisno, anggota Intelkam Bripda Faqih, beserta Unit Inafis Polres Magelang dibawah kendali Aiptu Rudi Mulyono, dan Kepala Puskesmas Mungkid dr Hermanu mendatangai tempat kejadian dan melakukan olah TKP.

Kapolsek Mungkid AKP Supriyono menerangkan bahwa setelah dilakukan olah TKP, dugaan sementara korban meninggal dunia sudah tiga hari yang lalu karena sakit.

“Dugaan sementara korban meninggal dunia sudah tiga hari ini” terang Kapolsek Mungkid Polres Magelang AKP Supriyono.

Sedangkan dr Hermanu dari Puskesmas Mungkid menerangkan bahwa hasil pemeriksaan tidak diketemukan tanda-tanda kekerasan lain pada tubuh korban.

Muhammad Mudzakir MAg menjelaskan sekitar bulan April 2018, korban minta bantuan untuk dicarikan obat seperti milik korban, namun karena tidak mengetahui obat tersebut jenis obat apa, kemudian korban diajak periksa ke tempat praktek dr Ikhsan Syarif di dekat Monumen Bambu Runcing Muntilan, dan diketahui bahwa tensi darah korban normal, sedangkan obat milik korban diketahui merupakan obat penyakit diabetes atau gula darah.

“Memang korban sering konsumsi obat penyakit diabetes, dan rencananya tanggal 28 Juni 2018 korban akan kembali ke negara Mesir untuk menengok keluarganya, disini korban bertugas mengajar Madrasah Aliyah Ponpes Pabelan sejak september 2017 s/d sekarang” jelas Muhammad Mudzakir MAg.

Guna pemyelidikan lebih lanjut, korban dibawa menuju RS Dr Sarjidto Yogyakarta guna mendapatkan auptopsi dengan menggunakan ambulance dari KOKAM Mungkid dengan didampingi anggota Polres Magelang. (Arif)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!