- iklan atas berita -
metrotimes.news, Sorong – Setelah dibangun beberapa tahun yang silam, stadion kebanggaan masyarakat Sorong yang terletak dibilangan jalan Km 16 Kota Sorong, kini kurang terurus. Baik tribun penonton dan pagar pembatas penonton diselimuti rumput arang melintang.
Padahal Stadion Wombik sudah mengukir sejarah dengan pertandingan Klub – Klub besar nasional yang pernah laga tandang di Sorong, seperti laga tandang melawan Persiram Raja Ampat, walaupun sampai saat ini tidak memiliki penerangan lampu.
Stadion Wombik merupakan aset daerah Kabupaten Sorong yang saat ini jarang digunakan pada pertandingan besar.
Ketika pertandingan sepak bola persahabatan antar Setda Kabupaten Sorong dengan Setda Raja Ampat yang dilangsungkan pada hari Jumat Sore (27/2) baru rumput – rumput di dipangkas dan dibersihkan seadanya, itu pun dikerjakan secara swadaya menurut panitia.
Disinggung wartawan mengenai berapa dana pertahun yang digelontorkan Pemkab Sorong untuk pembenahan dan perawatan stadion, beberapa pejabat penting Pemkab Sorong mengakui memang tidak ada.
Sementara itu, Salah seorang pemerhati Sepak bola Kabupaten Sorong, Nimrod Sesa, S.Ip.MM berpendapat dengan pemikiran, seandainya pemerintah daerah yang ada di Sorong Raya bersatu bekerjasama untuk membangun dan membenahi stadion untuk keperluan bersama, seharusnya dapat dilakukan dengan duduk antar pemda dengan niat yang baik dan tulus untuk membantu orang Papua yang ada didaerah Se-Sorong Raya.
“Menurut saya membangun sepak bola adalah membangun sumber daya manusia orang Papua” kata Nimrod Sesa. Bagi orang Papua, sepak Bola adalah harga diri.
“Pembangunan stadion berupa sistim patungan dari pemerintah daerah yang ada di Sorong Raya yang merupakan daerah otonom yang dimekarkan dari Kabupaten induk Kabupaten Sorong, seperti Kota Sorong, Raja Ampat, Sorong Selatan, Tambrauw dan Maybrat, demi kepentingan masyarakat sepak bola se-Sorong Raya dan sama – sama menjaga investasi ini”, terang Nimrod sambil berharap. (Hotbert Purba)
