- iklan atas berita -
metrotimes.news, Sorong – Pembinaan sepak bola tidak dipungkiri memang kurang di Kabupaten Sorong, bisa dibilang tidak jalan. Pada hal pada setiap penyelenggaraan turnamen peminatnya cukup banyak, tapi akhir-akhir tidak ada turnamen di Kabupaten Sorong.
Demikian disampaikan salah satu Pemerhati Sepakbola Kabupaten Sorong, Nimrod Sesa, S,Ip, MM yang sekaligus pengurus Tim Sepakbola Korpri Setda Kabupaten Sorong di Stadion Wombik di bilangan jalan Km 16 Sorong, Jumat (27/2).
“Kalau dulu – dulu banyak turnamen sepakbola, tapi sekarang hampir tidak ada”, kata Nimrod.
Mencari bibit pemain sepakbola di Kabupaten Sorong sangat menjanjikan, kita ada 19 distrik (Kecamatan-red), bila sering diadakan turnamen akan tersaring dan muncul bibit pemain yang unggul, memang dana cukup besar yang dibutuhkan.
“Memang, saya tidak tau anggaran berapa untuk olah raga sepakbola, tapi itu semua ada dikelola KONI Kabupaten Sorong” ungkap Nimrod.
Ia lanjut mengatakan kalau KONI Kabsor mampu merencanakan ada turnamen, pasti pemerintah bisa siapkan dana untuk itu, kalau ada perencanaan dengan baik dari KONI.
“Apalagi fasilitas kita sudah ada stadion Wombik yang sangat presentative dengan dikembangkan dan urus dengan baik” harap Sesa.
Nimrod Sesa menambahkan sebenarnya bola kaki untuk orang Papua adalah harga diri, karena orang Papua tidak dikenal diluar Papua, selain dari Bola Kaki.
Jadi harapan saya, pencinta sepak bola dan pemangku kepentingan “mari dengan hati melepaskan semua kepentingan dan bicara sama-sama mengurus Sepak Bola”, harapnya.
“Kalau kita dapat mengurus sepak bola, berarti kita mengurus orang Papua, itu sudah” pungkas Nimrod.
Jangan kita buat sepak bola hanya hobby, tapi kita harus mampu menjadikan sepakbola sebagai industri untuk penghidupan dengan mengangkat dan menghindari anak-anak Papua jauh dari kebiasaan – kebiasaan yang kurang baik, tutupnya. (Hotbert Purba)