- iklan atas berita -
metrotimes.news, Sorong – Setelah berlangsung mendekati satu minggu, Sorong Raya Fair yang dibuka secara resmi, dimana pelaksanaannya atas kerjasama Pemkab Sorong dengan Brimob Detasemen C Pelopor Sorong bersama perusahaan Ivent Organinizer (IO) 99 Project, sepi pengunjung dikarenakan stand – stand kosong dan tampak sepi transaksi,
Pada hal Sorong Raya Fair dimaksudkan untuk mengangkat perekonomian dengan memperkenalkan produk – produk lokal dan potensi bisnis, seperti industri kreatif masyarakat yang ada diwilayah Sorong Raya.
“Tidak bisa dipungkiri banyak kerugian yang diterima peserta yang menyewa stand, apalagi peserta yang datang dari daerah lain”.
Memang dari kesan saat pembukaan Sorong Raya Fair yang dipusatkan di Alun-alun Aimas, stand – stand banyak yang kosong, bahkan tidak tampak keramaian, seperti layaknya iven akbar pekan raya.
Panitia kurang pemasaran dan publikasi, serta terkesan pelaksanaanya kurang perhitungan, seperti pada saat pembukaan ketua panitia (Kaden) Brimob Detasemen C Pelopor Sorong, Kompol H. Madun P Nawarwan mengakui kurangnya koordinasi antara panitia dengan keterbatasan.
“Seorang pengusaha dari luar sorong yang enggan dikorankan mengatakan property stand yang disediakan panitia, memang cukup menjanjikan, ada Vip stand dan yang standar, namun sangat disayangkan banyak yang kosong”.
Ia lanjut, bahkan kita mau mendapat informasi potensi dan peluang bisnis dari setiap daerah yang ada di Sorong Raya hampir tidak ada dikarenakan stand-stand milik pemerintah daerah tersebut tidak seberapa yang berpartisipasi” ungkapnya.
“Informasi Sorong Raya Fair kami dapatkan dari rekan bisnis di Sorong, sehingga kami ada disini”, tandasnya. (Hotbert Purba)