- iklan atas berita -

Metro Times (Purworejo) Suasana khidmad dan hening pelaksanaan upacara ulang janji Hari Pramuka ke 58 Gerakan Pramuka Kwaracab Purworejo, berlangsung tanpa penerangan cahaya listrk karena dimatikan. Upacara diawali pada malam hari pukul 19.00 WIB yang dipimpin Kamabicab Pramuka Kwarcab Purworejo yang diwakili Drs Said Romadhon di lapangan halaman Kecamatan Purwodadi kemarin malam.

Hadir Mabicab Kelik Susilo Ardani SE, Plt Ketua Kwracab Sukmo Widi Harwanto SH MM, Waka Bidang Binawasa Soekoso DM SPd, Waka Bidang humas abdimas Drs Muh Wuryanto MM, Waka Bidang Binamuda Dra titik Mintarsih SPd MPd, dan sejumlah pengurus Kwracab dan Kwran.
Pasukan pembawa bendera merah putih dan pramuka yang diikuti pasukan pembawa obor memulai memasuki lapangan. Sedangkan obor utama dinyalakan pengurus Pramuka yang kemudian diikuti pasukan pembawa obor menyalakan satu persatu dan mengucapkan dasa darma pramuka. Tujuannya untuk dihayati dan diamalkan dengan sepenuh hati.

Pembina upacara Drs Said Romadhon mengucapkan ulang janji yang diikuti semua peserta dengan memegang setangan leher merah putih yang diletakkan di dada sebelah kiri. Diantaranya janji agar selama jantung masih berdetak, semua harus ingat bahwa dipundak masing-masing dipercayakan tugas dan tanggung jawab untuk melaksanakan janji Pramuka Indonesia.

Termasuk anggota Pramuka untuk bersyukur kehadirat Tuhan Yang maha Esa. Setelah merenungkan bersama perjalanan perjuangan dan pengabdian sebagai Pandu Indonesia, dengan membulatkan tekad, mengobarkan semangat untuk meneruskan perjuangan serta pengabdian demi tercapainya tujuan bangsa, yaitu masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila.

Setelah itu penghormatan kepada merah putih dan saling bersalaman untuk memulai semangat kembali dalam melaksanakan janji Pramuka dalam penerapan disetiap kegiatan Pramuka, disertai dengan lampu dinyalakan menandakan ulang janji telah usai. Kemudian dilanjutkan tasyakuran Hari pramuka ke 58 dengan pemotongan tumpeng oleh Said Romadhon kepada Sukmo Widi harwanto.

ads

Dalam sambutan tasyakuran Said Romadhon mengatakan, Pramuka itu hebat saling tolong menolong dan setia. Pramuka kepanjangan Praja Muda Karana yang memiliki arti praja muda merupakan kaum muda maka di panggil kakak. Sedangkan Karana artinya yang berkinerja. Maka, kalau tidak berkinerja tidak sesuai dengan semangat Pramuka. “Saya dulu mengikuti kegiatan Pramuka sampai mahir, dan lanjutan di Karanggeneng. Tentu dari pengalaman Pramuka juga saya terapkan,” tuturnya.

Pramuka lanjut Said, merupakan wadah pendidikan yang berkarakter yakni karakter moral dan karakter kinerja. Moral meliputi jujur beriman bertaqwa terpercaya. Kinerja meliputi tangguh, tanggon, trengginas, kerja tuntas, dan kerja tanggungjawab. Keduanya moral dan kinerja harus kompak.

“Kalau agamanya bagus tapi kinerjanya tidak, ya hasilnya tidak akan baik. Maka harus balance moral dan kinerja, sehingga pamuka betul-betul hebat,” katanya.

Apalagi ada pusat kegiatan pemuda untuk pendidkan mental karakter yang dipusatkan di bumi perekemahan argo putro. Nanti setiap minggu bisa dilakukan kemping, kemah, atau outbond. Sehingga generasi yang berkarakter baik moral maupun karakter kinerja dapat tercapai di Purworejo.

“Ini selaras dengan apa yang dicita-citakan oleh pendahulu kita yakni ada keseimbangan antara lahir dan batin, jadi seninya berkembang, fisik dan mental juga berkembang. Maka argo putro agar dimaksimalkan untuk kegiatan,” tandas Sekda.

Sementara itu Soekoso mengatakan, sudah 15 tahun Kabupaten Purworejo dicanangkan sebagai Kabupaten Pramuka, tapi bukan berarti sudah segala-galanya. Ada kemajuannya seperti sanggar bhakti di tingkat Kwaran sudah banyak. Termasuk untuk jumlah pelatih siaga sekarang sudah cukup, tapi yang pelatih penggalang dan penegak masih kurang. Kedepan menjadi tantangan kita agar kegiatan dapat ditambah jumlah pelatihnya.

Demikian juga kata Sokeoso, untuk patung cikal yang dulu jumlahnya sekitar 200 lebih dipasang di pinggir jalan raya, tapi sekarang sudah banyak yang rusak. Bahkan yang memperihatinkan patung cikal diperbatasan Jogja sudah pothol.

“Tentu ini bisa menjadi perhatian bersama, karena merupakan wajah Purworejo yang menunjukkan keaktifan gerakan Pramuka. Kami juga berterimaksih atas kebijakan Pemkab, yang membangun bumi perkemahan argo putro. Kalau pembangunannya sudah selesai, maka target dari kwarcab setiap Sabtu Minggu akan dijadwalkan kegiatan kemah,” jelasnya.

Soekoso menjelaskan, Gubernur Jawa Tengah mencanangkan agar semua gerakan pramuka di Jateng dapat meluluskan Pramuka-pramuka penegak garuda, siaga garuda, dan penggalang garuda. Dengan target 1 tahun harus mencapai 50 ribu. Maka kalau dihitung Purworejo dalam 1 tahun harus ada 1500 pramuka garuda. sehingga semua Kwraran untuk menampilkan Pramuka garuda. Selain itu kedepan supaya diprogramkan gudep-gudep mantap yakni gudep yang semakin baik melalui evaluasi dari mulai administrasi, iuran, pelatihnya, dan pelaksanaan kegaiatannya.

“Hal tersebut sebagai catatan dan evaluasi untuk kedepan kualitas gerakan Pramuka harus benar-benar membentuk karakter generasi muda kita. Pengalaman yang aktif di Pramuka, biasanya mudah mengembangkan bakatnya, kemandirian. Termasuk dalam berorganisasi, akan mudah bekerjasama,” ujar Soekoso. (dnl)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!