
MetroTimes (Surabaya) – Dalam acara Sarasehan bertajuk “Alternatif Industri 5G di Era Digitalisasi” yang digelar di Hotel Ibis Surabaya, Anggota Komisi C DPRD Jawa Timur, Fuad Benardi, menegaskan pentingnya peran generasi muda dalam memanfaatkan teknologi 5G. Menurutnya, kemajuan teknologi ini seharusnya tidak hanya dinikmati sebagai pengguna, melainkan menjadi pendorong tumbuhnya industri kreatif berbasis digital di Indonesia, khususnya di Surabaya.

“Dengan perkembangan teknologi saat ini, khususnya 5G, seharusnya menjadi momen bagus bagi anak-anak muda—generasi milenial dan Gen Z—untuk tidak hanya mengakses informasi, tapi juga menciptakan sesuatu. Jangan sampai mereka hanya menjadi user, tapi juga harus bisa menjadi produsen dalam industri kreatif,” ujar Cak Fuad.
Ia menambahkan, kemajuan teknologi harus diiringi dengan upaya dan dorongan dari pemerintah melalui program pelatihan yang relevan dan akomodatif terhadap kebutuhan anak muda.
Dalam kesempatan itu, Fuad juga menyinggung kesiapan Surabaya dalam menyambut teknologi 5G. Ia optimistis kota Surabaya sudah cukup siap, baik dari segi infrastruktur maupun ekonomi. Namun, tantangan besar masih dirasakan di wilayah-wilayah pinggiran dan selatan Jawa Timur, yang bahkan masih kesulitan mendapatkan akses internet 3G atau 4G.
“Untuk daerah-daerah di pinggiran Jawa Timur, ini masih menjadi pekerjaan rumah besar. Pemerintah provinsi harus berkoordinasi lebih erat dengan pemerintah pusat dan kementerian terkait agar akses teknologi bisa merata,” tambahnya.
Cak Fuad juga menyoroti pentingnya peran aktif pemerintah dalam mendukung pemerataan infrastruktur digital. Menurutnya, kolaborasi lintas lembaga sangat penting agar seluruh wilayah di Jawa Timur bisa menikmati manfaat teknologi, mulai dari akses informasi hingga peluang usaha berbasis digital.
Ia menutup sarasehan dengan harapan agar generasi muda Surabaya dan Jawa Timur tidak hanya memanfaatkan teknologi untuk konsumsi, tetapi juga mampu menciptakan karya dan usaha yang berpotensi menembus pasar internasional.
“Dengan teknologi informasi, usaha apapun bisa punya potensi go internasional. Asalkan dimanfaatkan dengan tepat, anak muda Surabaya dan Indonesia bisa menciptakan sesuatu yang menjadi ciri khas dan membuka lapangan kerja,” pungkasnya.
(nald)