
MetroTimes (Surabaya) – Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga (FEB UNAIR), bersama dengan Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Jawa Timur dan Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Cabang Surabaya – Koordinator Jawa Timur, menggelar Road to East Java Economic (EJAVEC) Forum 2025 sebagai bagian dari rangkaian menuju konferensi ekonomi bergengsi di Jawa Timur. Bertempat di Aula Soepoyo FEB UNAIR, acara ini menghadirkan pakar ekonomi, akademisi, serta finalis kompetisi EJAVEC 2024 untuk membahas strategi peningkatan produktivitas dan inovasi ekonomi daerah dalam menghadapi tantangan global. Hadir mewakili Bank Indonesia, Bapak Petrus Endria Effendhi, Ekonom Senior Bank Indonesia – Provinsi Jawa Timur.
Membuka Ruang Kolaborasi bagi Akademisi dan Praktisi

Acara dibuka dengan sambutan dari Prof. Dr. Dian Agustia, SE., M.Si., Ak, CMA., CA., – Dekan FEB UNAIR, yang menekankan bahwa EJAVEC bukan sekadar kompetisi akademik, tetapi juga forum strategis bagi akademisi, praktisi, dan pembuat kebijakan dalam merumuskan solusi ekonomi berbasis riset.
“Road to EJAVEC Forum 2025 adalah forum bagi akademisi, mahasiswa, dan praktisi untuk berbagi ide dan gagasan dalam mencari solusi terbaik bagi tantangan ekonomi di Jawa Timur,” ujar Prof. Dian.
Senada dengan hal tersebut, Prof. Dr. Soni Harsono, M.Si., – Ketua ISEI Cabang Surabaya – Koordinator Jawa Timur, menegaskan bahwa EJAVEC telah menjadi wadah utama dalam membahas isu-isu strategis perekonomian Jawa Timur selama lebih dari satu dekade. Ia menyoroti berbagai subtopik yang menjadi fokus tahun ini, termasuk industri padat modal, ketahanan pangan, perdagangan domestik dan internasional, serta logistik.
Dinamika Ekonomi Jawa Timur: Tantangan dan Peluang
Sesi diskusi dipandu oleh Prof. Dr. Sautma Ronni Basana, B.SE., ME., Ketua Bidang I ISEI Surabaya, yang menghadirkan tiga pembicara utama :
- Prof. Dr. Telisa Aulia Falianty, SE., ME., Guru Besar FEB UI, menyoroti tantangan ekonomi global, termasuk ketegangan geopolitik dan perlambatan produktivitas tenaga kerja di Jawa Timur. Ia menegaskan bahwa inovasi dan diversifikasi industri menjadi kunci pertumbuhan ekonomi daerah.
- Dr. Miguel Angel Esquivias Padilla, M.SE., Dosen Ilmu Ekonomi FEB UNAIR, membahas dinamika perdagangan Jawa Timur yang masih menghadapi tantangan dalam diversifikasi pasar dan peningkatan nilai tambah produk ekspor.
- Ibu Nuryantiningsih Pusporini, finalis EJAVEC 2024, berbagi pengalaman mereka dalam riset optimalisasi jalur distribusi tebu di Jawa Timur, yang memberikan wawasan bagi calon peserta EJAVEC 2025 tentang pentingnya penelitian berbasis solusi konkret.
EJAVEC 2025: Mendorong Inovasi dan Riset Berkualitas
Lebih dari sekadar seminar, Road to EJAVEC Forum 2025 menjadi ajang bagi akademisi dan praktisi untuk mendapatkan wawasan terbaru serta persiapan menghadapi kompetisi Call for Paper EJAVEC 2025. Dengan lebih dari 163 paper yang diterima tahun sebelumnya, panitia berharap ada peningkatan baik dari sisi kuantitas maupun kualitas riset yang diajukan pada tahun ini.
Prof. Dr. Soni Harsono, M.Si. mengajak seluruh akademisi, mahasiswa, dan praktisi untuk berpartisipasi aktif dalam keseluruhan rangkaian acara EJAVEC FORUM 2025.
“Forum ini bukan hanya ajang kompetisi ilmiah, tetapi juga langkah nyata dalam membangun kebijakan ekonomi yang lebih inklusif dan berdaya saing. Dengan kolaborasi yang erat, kita dapat membawa Jawa Timur menjadi pusat pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat di tingkat nasional dan global,” .
(nald)