- iklan atas berita -

Metro Times (Purworejo) Menjelang Natal dan tahun baru, berbagai cara selalu dilakukan oleh umat Kristiani untuk menyambut dan memeriahkannya. Keberadaan barang bekas yang semula tak terpakai pun dapat dimanfaatkan menjadi beragam ornamen berkelas yang menarik dipandang dan menambah semarak perayaan. Seperti yang dilakukan oleh para jemaat di Gereja Kristen Jawa (GKJ) Purworejo.

Nuansa Natal langsung terasa begitu memasuki halaman GKJ Purworejo pada, Senin (23/12) pagi. Berbagai ornamen dan dekorasi khas Natal telah terpasang, baik di halaman, bagian samping, maupun di dalam gereja.

Sesuatu yang berbeda dan unik terlihat mencolok di sisi kanan halaman. Di sudut ini, GKJ Purworejo menyiapkan photo booth yang bahan utamanya dari kayu bekas. Dengan sentuhan seni dan kreativitas, kayu-kayu bekas dipadu dengan kertas bekas kemasan semen berhasil disulap menjadi berbagai ornamen yang cantik.

Antara lain berbentuk pohon Natal dan kotak-kotak yang disusun bertingkat. Dihiasi pula dengan aneka ornamen khas Natal seperti daun-daun cemara, bola-bola, kipas, dan pita, menjadikan sudut photo booth ini semakin menawan. Ditambah dengan adanya lampu yang kerlap-kerlipnya akan menambah indah saat malam hari. Bentuk pohon Natal terbuat dari kayu bekas yang dihiasi lampu juga dipasang di bagian atas sisi depan gereja.

ads

Ada juga boto-botol bekas yang dipotong membentuk seperti daun dan dicat hijau. Kreasi botol-botol bekas ini kemudian dirangkai dan dipasang menjadi seperti tanaman rambat yang memberi nuansa segar. Selain turut menghiasi photo both, kreasi tanaman rambat ini juga menghias bagian halaman depan maupun bagian samping gereja.

“Tahun lalu kita memakai botol bekas (untuk membuat pohon Natal) yang tingginya sampai 4 atau 5 meter. Sekarang kita memakai kayu. Kita memang ingin membuat keteladanan supaya melakukan Natal itu tidak identik dengan pesta. Tapi yang biasa saja, yang penting justru action atau tindakan ke masyarakat sekitar,” kata Pendeta GKJ Purworejo, Pdt Lukas Eko Sukoco, MTh.

Pemanfaatan barang bekas ini sekaligus wujud peduli lingkungan. Hal ini memang menjadi arahan utama, dimana GKJ Purworejo juga memiliki Pokja lingkungan hidup dan tangguh bencana. Programnya antara lain ikut bersih-bersih kali Kedung Putri yang melintasi kota, ikut mencabut paku di pohon-pohon, serta bekerja sama dengan Satpol PP menertibkan spanduk-spanduk yang melanggar ketentuan.

“Makanya kita peduli ke lingkungan, dengan memanfaatkan barang bekas. Salah satunya yang kita dapatkan dari pelanggaran-pelanggaran oleh masyarakat yang kurang bertanggung jawab itu,” sebutnya.

Pendeta Lukas Eko menyebut, rangkaian Natal di GKJ Purworejo berlangsung mulai 24 Desember berupa candlelight service malam Natal, 25 Desember berupa ibadah raya, dan 27 Desember perayaan Natal sekaligus memperingati pembaptisan pertama di wilayah Purworejo 150 tahun lalu. Pada perayaan Natal rencananya juga akan digelar sosio drama, Punokawan, dan pentas seni.

“Yang kami lakukan, selain ibadah juga acara sosial seperti kunjungan kepada jemaat yang sakit serta bantuan-bantuan, ini sudah berjalan. Sehingga kami tetap melakukan Natal dengan sesuatu yang baru dan berguna untuk masyarakat,” jelasnya.

Salah satu panitia Natal bagian acara di GKJ Purworejo, Wahyu Perwitasari, menyambut baik pemanfaatan kayu serta barang-barang bekas menjadi berbagai ornamen dan hiasan Natal tersebut.

“Daripada terbuang tidak ada manfaatnya, lebih baik kita manfaatkan. Kan dipandang juga enak, masyarakat bisa menikmati,” sebutnya. (dnl)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!