- iklan atas berita -

Metro Times (Purworejo) Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Purworejo, Irianto Gunawan turut prihatin atas kasus-kasus kekerasan yang menyeret para guru di negeri ini. Undang-undang Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) sering menjadi ancaman bahkan jeratan hukum bagi para guru dalam membimbing peserta didik.

Seperti halnya kasus yang menimpa Supriyani, seorang guru honorer di Kabupaten Konawe Selatan. Ia dijerat Undang-undang Perlindungan anak dengan tuduhan melakukan penganiayaan terhadap anak didiknya.

Kendati pun akhirnya majelis hakim memberikan vonis bebas terhadapnya, namun kasus ini menjadi potret betapa sulitnya posisi guru saat diperhadapkan dengan peran dan tugasnya sebagai pendidik serta ancaman pidana dalam Undang-undang PPA.

“Untuk Purworejo Alhamdulillah bagus, kami sangat berterima kasih kepada Kapolres karena ketika ada guru yang terseret kasus-kasus seperti kita mengutamakan proses mediasi. Selama ini seperti itu,” kata Irianto Gunawan saat ditemui sejumlah awak media, Senin (25/11).

Gunawan pun mendukung usulan Wakil Presiden Gibran Rakabumingraka, terkait Undang-undang Perlindungan khusus bagi para guru. Ia juga tak ingin ada guru di Purworeni menjadi korban kriminalisasi saat menjalankan tugas mereka sebagai tenaga pengajar.

ads

Menurut dia, ketika ada guru yang bertindak kasar atau yang mengarah pada tindakan kekerasan terhadap murid, biasanya terjadi atau bersifat ketidaksengajaan. Guru selalu menginginkan agar anak didiknya kelak menjadi orang hebat.

“Guru itu tidak pernah memandang atau merasa muridnya itu musuh. Tindakan keras itu dilakuan lebih pada kekhawatiran kami para guru terhadap anak-anak, jika nanti anak itu tidak sukses. Kami merasa bersalah kalau ada murid kami yang tidak sukses,” sebut Irianto.

Ia berharap kasus yang menimpa guru Supriyani tidak terjadi di Purworejo. Ia juga berharap generasi saat Ini kelak menjadi generasi yang lebih baik.

Sebagaimana diketahui Hari Guru Nasional dan HUT ke-79 PGRI tahun 2024 Purworejo, diperingati dengan upacara di Alun-alun Purworejo. Upacara yang dipimpin Pj Sekda Achmad Kurniawan Kadir, diikuti ribuan guru di daerah ini.

Setelah upacara usai, para pengurus PGRI Kabupaten dan pengurus kecamatan melakukan tabur bunga di Taman Makam Pahlawan (TMP) Projo Handoko Loyo. Upacara tabur bunga dipimpin oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbup) Purworejo, Wasit Diono.

Sesuai tema Hari Guru Nasional tahun 2024 yakni “Guru Hebat Indonesia Kuat”, PGRI berharap seluruh guru di Purworejo terus meningkatkan kemampuan, keterampilan serta kompetensi dalam mencetak generasi bangsa menuju Indonesia Emas 2045.(dnl)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!