- iklan atas berita -

METRO TIMES ( Bogor ) Pada Tahun 2024  Negara Indonesia akan melaksanakan pesta demokrasi lima tahunan. Dalam negara demokrasi, kekuasaan untuk memilih ada di tangan rakyat. Setiap keputusan yang, mulai dari memilih Calon Legislatif (Caleg) hingga memilih Presiden, berpotensi menentukan nasib bangsa. Ini adalah tanggung jawab yang tidak boleh di anggap mudah, karena masa depan negara bergantung pada pilihan yang di ambil oleh rakyat. Saat ini, sangatlah krusial bagi rakyat Indonesia untuk memahami dampak pilihannya, terhadap kepentingan masyarakat dan kesejahteraan bangsa dan negara secara keseluruhan atas keputusan pilihannya.

Pengamat Politik dan Intelijen Fahria Alfiano mengatakan, sebagai masyarakat negara demokratis, rakyat mempunyai kekuasaan untuk menentukan nasib bangsa sendiri melalui pilihan hak suaranya. Dengan membuat pilihan berdasarkan keputusan tepat. Maka rakyat dapat memastikan bahwa negara bisa berkembang dan maju menuju masa depan yang lebih baik bagi seluruh rakyat indonesia.

“Tanggung jawab kita adalah memilih calon legislatif yang membela kepentingan rakyat dan presiden yang memperjuangkan kesejahteraan seluruh anak bangsa. Kita tidak boleh terbuai oleh janji-janji kampanye yang kosong, melainkan menilai kandidat berdasarkan rekam jejak, gagasan, visi misi dan komitmennya dalam melayani masyarakat,” ucap Fahria Alfiano kepada awak media dikediamannya Perum TNI Puspa Raya Bojong Baru Kabupaten Bogor, Senen (6/11/2023)

Masyarakat harus memilih calon legislatif yang peduli akan kepentingan masyarakat,  yang memiliki sifat jujur dan amanah. Dalam memilih calon legislatif tahun 2024 nanti. Masyarakat harus cermat mempertimbangkan dengan matang rekam jejak mereka dalam membela kepentingan masyarakat di daerah pilihanya.

Tidak cukup hanya sekedar ucapan janji saat musim kampanye saja, tetapi masyarakat perlu individu caleg. Namun yang terbukti memperjuangkan hak dan kesejahteraan masyarakat yang mereka wakili. Khususnya caleg yang telah berbuat terbaik untuk daerah pemilihannya (Dapil).

ads

“Carilah kandidat caleg yang memiliki riwayat kepedulian sosial tinggi, terlibat dalam advokasi kebijakan yang mendorong kesetaraan, keadilan, toleransi kebhinekaan dan kemajuan kesehateraan masyarakat. Dengan memilih secara bijak, kita dapat memastikan bahwa lembaga legislatif kita berupaya menciptakan negara yang benar-benar memenuhi kebutuhan rakyatnya,” ungkap Fahria Alfiano.

Selain memilih calon legislatif, masyarakat harus benar tepat dan tidak salah dalam memilih calon Presiden. Pilih Presiden yang amanah dalam memperjuangkan kepentingan Rakyat, bukan untuk kepentingan pribadi atau sekelompok orang.

Peran seorang presiden sangat menentukan nasib bangsa kita. Penting bagi rakyat untuk memilih pemimpin yang mengutamakan kepentingan rakyat di atas kepentingan pribadi. Jika Presiden yang hanya mementingkan kepentingan pribadi akan mudah menyesatkan bangsa dan mengabaikan kebutuhan dan aspirasi masyarakat/ rakyat.

Merupakan tugas dan kewajiban rakyat untuk memeriksa para kandidat caleg mapun capres secara menyeluruh, mencermati tindakan mereka di masa lalu, dan menilai komitmen mereka dalam melayani negara dan warga negaranya.

“Pilih presiden yang benar-benar memperjuangkan kepentingan rakyat, jauh dari KKN, anti korupsi, selalu ada ditengah kesulitan Rakyat untuk mejadi solusi. Berjalan dan melangkah sesuai koridor Pancasila dan Konstitusi UUD 1945.  Kita bisa memastikan bangsa kita maju ke jalur kemajuan dan kesejahteraan kedepan,” tambah Fahria.

Masyarakat jangan sampai tertipu dengan janji kampanye yang mereka ucapkan, harus realistis dengan jargon yang ada. Selama kampanye pemilu, para kandidat sering kali mengutarakan janji-janji muluk-muluk dalam upaya mengambil hati rakyat. Penting bagi rakyat sebagai pemilih untuk tidak mudah terpengaruh oleh janji-janji tersebut namun harus menganalisis dengan cermat tindakan dan integritas para kandidat. Lihatlah lebih jauh dari sekedar retorika dan periksa kinerja mereka di masa lalu. Lihat juga konsistensi mereka dalam membela masyarakat, jauh dari pencitraan dan kemampuan mereka untuk memenuhi janji mereka.

“Jangan biarkan karisma atau orasi persuasif mengaburkan penilaian Anda pada saat kampanye. Semua jurus untuk memikat konstituen,” Tutup Fahria Pengamat politik dan Intelijen ini.

Menghadapi tahun politik 2024 ini, Fahria Alfiano tidak menafikan adanya implikasi cara-cara yang biasa dalam dunia intelijen oleh sebagian para kandidat,  Hal ini mereka gunakan tentu untuk dapat meraih simpatik dan suara konstituen.

Berbagai teknik intelijen ini akan mereka implementasikan, salah satu yang paling umum adalah mengumpulkan informasi tentang lawan kandidat politik. Hal ini dapat mencakup apa saja, mulai dari menggali skandal/kasus masa lalu, propaganda, kampanye misinformasi, agitasi atau manipulasi di media sosial. Dengan menggunakan taktik psikologis dapat di gunakan untuk mendiskreditkan lawan kandidat, dalam mempengaruhi opini publik.

“Kemungkinan akan digunakan cara dan teknik intelijen tersebut untuk mencapai tujuanya. Sebagai bangsa yang cerdas dan inteletual, mari kita tetap menjaga persatuan dan kesatuan diatas segalanya dalam masa tahun politik pesta demokrasi yang akan dilaksanakan pada tahun 2024,” tutup Fahria Alfiano yang juga seorang Ketua Umum Nasional Garda Bela Negara ini.(*) Penulis : Aninggel

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!