
MetroTimes (Surabaya) — Dua pemuda nekat merampok seorang sopir ojek offline demi mendapatkan uang cepat. Aksi keji tersebut diungkap Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol. Dr. Luthfie Sulistiawan, S.I.K., M.H., M.Si., dalam konferensi pers pada Rabu (16/4).
Kejadian bermula ketika kedua tersangka, ISK dan AK, berdiskusi dan sepakat mencari uang dengan cara merampok mobil. Pada 26 Maret, sekitar pukul 20.00 WIB, mereka memesan ojek offline dengan sistem pembayaran di bawah tangan dan meminta diantar ke SMP Negeri 57 di kawasan Siwalankerto.
Dalam perjalanan, mereka bertiga menempati posisi: sopir di depan, ISK di kursi penumpang depan kiri, dan AK di kursi belakang. Mereka telah mempersiapkan kain lap dan jaket untuk mengeksekusi rencana. Karena lokasi SMP 57 terlalu ramai, mereka berpura-pura pindah tujuan ke arah STIE Mahardika.
Setibanya di sekitar lokasi baru, AK membekap korban dengan jaket dan dibantu ISK memukuli serta melilitkan lap ke wajah korban hingga lemas. Korban kemudian diseret ke bagian belakang mobil dan akhirnya dibuang di kebun tebu di wilayah Wonoayu, Tulangan. Mobil korban dibawa kabur ke Cirebon.
Di Cirebon, mereka bertemu seseorang bernama AR yang menghubungkan mereka dengan pembeli bernama ATM. Mobil Daihatsu Sigra tahun 2023 itu dijual seharga Rp16.900.000. Dari jumlah tersebut, Rp2.900.000 dibayarkan terlebih dahulu ke AR, dan sisa Rp14.000.000 dibagi antara dua pelaku ISK dan AK.
Namun, setelah 10 hari, ISK mengaku merasa gelisah karena teringat ayahnya yang sakit asma—dan melihat inhaler milik korban mengingatkannya pada sang ayah. Akhirnya ISK memutuskan menyerahkan diri ke Polsek Waru. Dari pengakuan itu, polisi segera bergerak dan berhasil menangkap AK di Cirebon serta menyita kembali mobil curian.
“Alhamdulillah korban saat ini sudah membaik dan akan segera kami serahkan kembali kendaraannya,” ujar Kapolrestabes.
Polisi juga mengungkap bahwa AK merupakan tersangka dalam kasus penipuan lain yang tengah ditangani oleh Polres Cirebon. Proses hukum terhadap para pelaku kini terus dikembangkan.
(nald)