
SIDOARJO – Bupati Sidoarjo saat dijabat Saiful Illah pada awal tahun 2017 silam dengan bangga menyebut Pemkab Sidoarjo tidak perlu lagi menganggarkan biaya besar untuk pemeliharaan jalan pasca dibangunnya jalan cor di wilayahnya. Saat itu, terdapat 5 ruas jalan yang mulai dialihkan dari jalan aspal menjadi jalan rabat beton atau cor.
Diantara kelima ruas jalan itu, salah satunya ialah Jalan Kemangsen di Kecamatan Balongbendo, Kabupaten Sidoarjo. Peningkatan jalan Kemangsen sepanjang 649 meter ini menggunakan 492 balok cor, dan masing-masing balok berukuran 3,5 meter kali 2,5 meter dengan ketebalan 24 centimeter. Proyek peningkatan Jalan Kemangsen tersebut memakai Precast Rigid Pavement (PRP), dan menelan dana APBD Tahun 2016 senilai Rp7,8 miliar.
Jalan rabat beton yang dikerjakan selama 41 hari dimulai pada 4 Agustus hingga 13 September 2016 itu diharapkan mampu menghemat anggaran APBD Sidoarjo untuk pemeliharaan jalan beraspal yang dialokasikan tiap tahun mencapai kurang lebih Rp 35 miliar. Namun perkiraan itu meleset.
Kini, 6 tahun berlalu, jalan rabat beton di Kemangsen yang diklaim mampu bertahan selama 20 tahun pada kenyataannya ambles. Aroma kejanggalan terkait pembangunan jalan tersebut diungkap Wakil Bupati Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) DPD Sidoarjo, Mulyono pada Kamis (7/12/2021).
“Amblesnya salah satu bagian jalan rabat beton di ruas jalan Kemangsen sungguh memprihatinkan. Meski disana seringkali dilalui kendaraan tonase berat, namun struktur beton dengan ketebalan sekitar 50 cm harusnya mampu bertahan lama, bisa lebih dari 10 tahun. Kenyataannya, sekarang sudah ambles,” kata Mulyono.
Mulyono curiga, peningkatan jalan Kemangsen dikerjakan tidak sesuai spektek. Namun, dari kecurigaannya itu, dibutuhkan hasil laboratorium yang menunjukkan kualitas beton yang dipasang di Jalan Kemangsen.
Dari hasil laboratorium itu, lanjut Mulyono, akan diketahui mutu beton yang digunakan. Apakah memakai mutu kelas 1, kelas 2, atau kelas 3. Kata Mulyono, harusnya beton yang digunakan di Jalan Kemangsen tersebut memiliki kualitas kelas III, yang terdiri dari : K-325, K-350, K-375, K450, dan K-500.
“Kami harap pihak PU Sidoarjo (Dinas Pekerjaan Umum Sidoarjo) mengumumkan, hasil laboratorium saat opname pekerjaan rabat beton di Jalan Kemangsen tersebut. Dengan demikian, publik tidak akan menduga-duga bahwa pekerjaan peningkatan jalan di Kemangsen tidak sesuai spektek,” kata Mulyono.
Untuk diketahui, sebagian ruas jalan rabat beton di Jalan Kemangsen ambles. Terparah berada di depan bengkel mobil milik Cak Imam. Beberapa balok rabat beton yang ambles tersebut membahayakan pengguna jalan, bahkan di saat malam hari bisa memicu kecelakaan. (jun)