- iklan atas berita -

Metro Times (Purworejo) Sekolah Menengah dan Kejuruan SMK YPE Sawunggalih Kutoarjo yang bekerjasama dengan PT. Dian Yogya Perdana Cabang Purworejo menggelar sosialisasi prosedur dan persaratan dukumentasi yang benar kepada ratusan Siswa dan Siswi kelas 12 untuk menjadi tenagakerja dibeberapa perusahaan di Negara Malaysia.

Sebanyak 150 siswa dan siswi dari kelas 12 ini dengan tenang mendengar penjelasan dari kepala sekolah SMK YPE Sawunggalih Kutoarjo, Tri Yulianto,S.Kom dan Kepala PT. Dian Yogya Perdana cabang Purworejo, Tri Marzuningsih, yang berlangsung di ruang Kelas B6 SMK YPE Sawunggalih Kutoarjo, Senin (10/12) pagi.

Dalam pengarahannya Tri Yulianto menjelaskan, sebagai Sekolah Menengah Kejuruan, para siswa dan siswi diwajibkan harus kerja bagi yang ingin bekerja, bagi yang ingin kuliah bisa melanjutkan kuliahnya, dan atau yang ingin berwirausaha bisa berwirausaha.

Oleh sebab itu, pihak sekolah SMK YPE Sawunggalih dan PT. Dian Yogya Perdana Cabang Purworejo memberikan pengarahan kepada siswa dan siswi kelas 12 terkait lowongan pekerjaan yang kami tawarkan pada mereka untuk bekerja di Pabrik Shin-Etsu dan pabrik ST Microelektronik di Slangor, kedua pabrik tersebut memproduksi komponen Kompiuter di Malaysia.

ads

“Sosialisasi ini sangat penting bagi anak-anak untuk membangkitkan kepercayaan mereka terhadap PT. Dian atas kejadian yang terjadi beberapa bulan yang lalu. Walaupun kita tahu jelas kesalahan itu bukan dari pihak PT. Dian, namun peristiwa itu tentu menyisahkan trauma bagi para orang tua ataupun anak-anak untuk bekerja di Malaysia,” jelas Kepala Sekolah.

Lebih lanjut dikatakannya, SMK YPE Sawunggalih Kutoarja setiap tahunnya selalu memberangkat Muridnya melalui PT. Dian, sedikitnya 60 orang setiap tahun untuk bekerja di Malaysia dengan dukumen lengkap dan legal. Termasuk para PMI yang ditahan kemari di Malausia itu, dari puluhan yang ditahan 7 diantaranya berasal dari SMK YPE Sawunggalih. Tri juga menyebutkan, PT Dian Yogya ini suda menjadi kebanggaan para siswa SMK Sawunggalih, karena selama ini semuanya pulang dengan sukses, selain itu, menurut kami sangat bertanggungjawab terhadap para PMI karena selalu dipantau oleh pak Darsum selaku kepala PT. Dian Yogya Perdana Yogyakarta.

“Saat ini ada 150 siswa dan siswi yang berminat dan siap diproses oleh PT. Dian, namun yang terlebih dahulu diproses adalah mereka yang usianya sudah memenuhi syarat 18 tahun,” kata Tri Yulianto.

Sementara Ayunda Alici (18) kelas 12 warga Desa Kedungmulyo Kecamatan Butuh Purworejo mengatakan. Dirinya berminat untuk kerja di Malaysia dengan motivasi untuk membantu kedua orang tuanya. Alasan lain yang membuatnya nekat adalah sempitnya lapangan kerja di negara sendiri.

“Dari pada nganggur di rumah, mau kerja di negeri sendiri sudah susah, kalaupun ada dan kita bisa bekerja itu pun dengan masa kontrak jangka pendek, 3 sampai 6 bulan saja. Kalau di Malaysia pertama kontrak 2 tahun, dan masih bisa diperpanjang lagi kalau kita betah,” ungkap Ayunda, Putri Pertama pasangan Ibu Lasini (35) dan Bpk Yunda Wiana.

Lanjut Ayunda,  walaupun sempat ada masalah dengan PT. Dian, namun dirinya sedikitpun tidak ada keraguan untuk mengurungkan niatnya untuk mengait rejeki ke negeri Jiran tersebut, sampai saat ini PT. Dian masih jadi faforit kami, Jelasnya.

Sementara Kepala PT. Dian Yogya Perdana Cabang Purworejo Tri Marzuningsih mengucapkan terima kasih kepada pihak Sekolah SMK YPE Sawunggalih, atas kepercayaan dan kerja samanya selama ini yang sudah terjalin selama bertahun-tahun dengan baik hingga saat ini.

Lebih lanjut dikatakan Tri, saat ini ada 150 siswa dan siswi yang berminat untuk bekerja di Malaysia. Oleh karena itu perlu kita sampaikan sarat dan persaratan serta ketentuan menjadi Pekerja Migran Indonesia (PMI), baik itu secara dukumen maupun atminitrasi, terlebih lagi beberapa bulan yang kita sempat ada masalah.

“Walaupun kemarin sempat ada masalah dengan PT.Dian, tapi kita masih dipercayakan untuk memberangkatkan para Muridnya yang sudah lulus untuk bekerja di Malaysia, terbukti saat ini ada 150 orang yang ikut sosialisasi, dan yang berminat sekitar 60 hingga 70 orang, ketika saya tanya siapa yang berminat dan usia sudah 18 tahun angkat tangan kata saya, mereka langsung angkat tangannya, artinya mereka masih percaya sama kami, kalau untuk biaya ada yang gratis ada juga yang bayar, tapi kalau mereka tidak punya uang, mereka bisa pinjam di Bank BRI melalui KUR TKI yang sudah disediakan pemerintah,” kata Tri. (Daniel)

 

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!