
SEMARANG, metrotimes.news – Program Magister Ilmu Politik (MIP) Universitas Wahid Hasyim (Unwahas) Semarang baru-baru ini melakukan rangkaian kunjungan akademis ke Singapura-Malaysia, 11-15 Januari 2025 lalu.
Langkah itu dilakukan dalam rangka meningkatkan mutu serta akselerasi pembelajaran dalam memenuhi tantangan global.
Kegiatan ini juga dijadikan sebagai ajang untuk sharing sekaligus mempelajari praktik terbaik dalam pengelolaan kurikulum berbasis internasional serta membangun jejaring akademik internasional.
Delegasi yang dipimpin langsung Dekan FISIP Dr. Agus Riyanto, M.Si itu didampingi Ketua Program Studi Magister Ilmu Politik Dr. Ali Martin, M.Si, serta Kepala Kantor Urusan International dan Kerjasama (KUIK) Dr. Nanang Nurkholis.
Di Universitas Malaya, rombongan MIP Unwahas disambut hangat oleh Rektor, Profesor Dr Mohd Roslan bin Nohf Nor, jajaran pimpinan fakultas serta beberapa dosen.
Dekan FISIP Dr. Agus Riyanto mengatakan, interaksi dengan para dosen dan mahasiswa di Universitas Malaya turut memberikan wawasan baru mengenai dinamika pendidikan politik serta dalam kaitannya dengan kehidupan toleransi dan multikulturalisme.
“Diharapkan dari hasil kunjungan ini dapat dikembangkan di MIP Unwahas, sehingga lulusan program ini tidak hanya memiliki kompetensi akademik yang unggul tetapi juga mampu berkontribusi di tingkat global,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Program Magister Ilmu Politik Dr. Ali Martin menjelaskan kunjungan mahasiswa MIP Unwahas ini juga bagian dari kegiatan joint seminar dengan tema “Pentadbiran Awam: Membina Perdamaian dan Toleransi dalam Masyarakat Berbilang Kaum di Malaysia dan Indonesia”.
Ali Martin juga menambahkan, kegiatan ini bagian dari serangkaian kegiatan Kunjungan Kerja Lapangan (KKL) yang mulai dari Singapura hingga Malaysia.
“Di Singapura, mahasiswa kita ajak melacak jejak sejarah Islam Nusantara dengan berkunjung ke Masjid Sultan dan juga kawasan hunian warga Melayu sekaligus tempat singgah orang Indonesia yang hendak menunaikan ibadah haji di Mekah pada masa lampau, yakni Haji Lane, “paparnya.
Sementara di Malaysia, ungkap Ali Martin, mahasiswa mengikuti program joint seminar hingga penjajakan kerja sama sinergis dengan Universiras Malaya.
“UM itu kampus tua di Malaysia, ya. Berdiri sejak 1905, dan kami rasa cukup memiliki pengalaman yang panjang di dunia akademis. Jadi, kita ingin sharing diskusi multikultur, keagamaan dan toleransi bersama mahasiswa magister dan Ph.D di perguruan tinggi itu, “imbuhnya.
Terkait kerja sama, para pimpinan dan dosen pendamping juga menjajaki upaya kerja sama baik dibidang pertukaran mahasiswa dan dosen, penelitian bersama serta upaya-upaya kerja sama jangka panjang.
Di Malaysia, delegasi MIP Unwahas juga bersilaturahmi dengan PCINU Malaysia. Bersama Fakultas Hukum, Fakultas Ekonomi dan Bisnis serta Program Doktoral Pendidikan Agama Islam, mereka menggelar pertemuan membahas agenda evaluasi kegiatan yang sudah dilakukan sebelumnya.
Untuk diketahui, kerja sama sebelumnya yakni program magang di Sanggar Belajar & UMKM diaspora NU Malaysia, serta sharing desain program kolaborasi selanjutnya dalam bidang pendidikan, hukum, ekonomi dan lainnya.
Delegasi MIP juga mengunjungi Masjid Putra yang tak lain adalah salah satu ikon arsitektur Islam modern di Asia Tenggara serta kegiatan rekreasi lainnya. (af).