
MetroTimes (Surabaya) – Dunia olahraga Surabaya semakin semarak dengan hadirnya Maxi Court, lapangan basket indoor modern yang resmi dibuka di kawasan Wiyung. Dalam acara peresmiannya, Monika Anasstasia selaku CEO dan pemilik Maxi Court menyampaikan visi besar mereka dalam membangun fasilitas olahraga yang tak hanya nyaman dan profesional, tetapi juga berkontribusi langsung terhadap pengembangan atletik generasi muda.
“Visi kami di Maxi Court ada empat poin utama,” ungkap Monika saat menyampaikan kepada awak media. “Pertama, kami ingin menciptakan fasilitas basket berkualitas. Lapangan kami sudah indoor, ber-AC, dengan lantai kayu standar kompetisi, dan tersedia icebed sebagai pertolongan pertama bila terjadi cedera.”
Selain fasilitas, Maxi Court juga mengusung misi untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat Surabaya melalui gaya hidup sehat dan aktif lewat olahraga. “Kami ingin mengajak semua kalangan, dari anak-anak sampai orang dewasa, untuk hidup lebih sehat lewat basket,” tambah Monika.
Menariknya, mulai Juli 2025, Maxi Court juga akan membuka Basketball Academy untuk anak-anak tingkat SD hingga SMP. Program ini bertujuan mengasah bakat dan kemampuan atletik sejak dini. “Kami mengundang para orang tua untuk mendaftarkan anak-anaknya yang memiliki minat di basket untuk bergabung,” ajak Monika.
Lokasi strategis juga menjadi keunggulan Maxi Court, yang berada di kawasan yang dikelilingi fasilitas olahraga lain seperti mini soccer dan padel. “Kita ingin menjadikan tempat ini sebagai one whole of community, pusat aktivitas olahraga keluarga,” jelas Monika.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Perbasi Surabaya, Sri Bramantyo, menyambut baik kehadiran Maxi Court. “Kami sangat bersyukur ada fasilitas baru seperti ini. Basket di Surabaya sedang naik daun. Banyak peminat dari usia 8 tahun hingga 50 tahun ke atas yang aktif bermain,” ujarnya.
Sri menambahkan, saat ini Perbasi Surabaya tengah menggencarkan berbagai kompetisi, termasuk kejuaraan kota (Kejurkot) untuk berbagai kelompok usia, bahkan hingga usia di atas 47 tahun. “Basket bukan hanya olahraga anak muda, tapi lintas usia. Bahkan ada pemain 60 tahun yang masih aktif bertanding,” kata Sri, yang juga menyampaikan bahwa Perbasi akan menyelenggarakan Kejurkot kategori usia 47 tahun ke atas pada Oktober mendatang.
Ia juga mendorong Maxi Court untuk tidak hanya mendirikan akademi, tetapi juga membentuk klub resmi di bawah naungan Perbasi agar para pemain bisa berkompetisi secara resmi dan berpeluang menembus level nasional. “Siapa tahu dari sini akan lahir pemain nasional dari Surabaya,” ujar Sri penuh semangat.
Acara peresmian ditutup dengan harapan besar agar Maxi Court menjadi lapangan basket favorit di Surabaya dan menjadi tempat lahirnya talenta-talenta basket masa depan Indonesia.
(nald)