MetroTimes (Surabaya) – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memberi atensi khusus dan menyampaikan duka cita atas terjadinya kecelakaan (laka) lalu lintas kereta api yang terjadi di Lumajang pada Minggu (19/11) pada pukul 19.53 WIB.
Kecelakaan itu melibatkan kendaraan mikrobus Isuzu Elf nopol N 7646 T yang berbenturan dengan Kereta Probowangi. Akibat laka tersebut, tercatat 11 orang meninggal dunia dan 4 orang mengalami luka berat.
“Innalillahi wa inna illaihi roji’un. Atas nama pribadi dan Pemprov Jawa Timur, kami menyampaikan bela sungkawa sedalam-dalamnya terutama pada 11 korban meninggal dan 4 orang luka berat akibat laka kereta api di Lumajang,” ungkapnya di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Senin (20/11).
“Semoga seluruh korban meninggal dunia, diampuni segala khilafnya, dilapangkan kuburnya, dan mendapatkan tempat yang terbaik di sisi-Nya. Dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kesabaran. Aamin, Aamin YRA,” lanjutnya.
Secara khusus, Gubernur Khofifah menyampaikan, kejadian ini mengingatkan pentingnya adanya palang pintu dan pos beserta penjaganya di tiap-tiap lintasan kereta api. Selain itu, juga dengan melengkapi peringatan dini kepada masyarakat melalui rambu – rambu lalu lintas.
“Palang pintu juga merupakan bagian dari Early Warning System (EWS). Kita harus pastikan bersama bahwa kasus-kasus kecelakaan di palang pintu tanpa penjagaan diminimalisir secara masif,” katanya.
“Kepada bupati/walikota se Jatim kami juga meminta untuk bisa melengkapi perlintasan kereta api dengan palang pintu beserta pos dan penjaganya,” imbuhnya.
Khofifah menambahkan, sosialisasi yang mampu meningkatkan _social awareness_ bagi masyarakat juga penting dilakukan. Sebab jika _social awareness_ meningkat, maka masyarakat bisa menjaga keamanan perlintasan kereta api.
“Kepada seluruh elemen masyarakat dan organisasi kemasyarakatan mari bersama-sama turut mengedukasi berlalu lintas yang aman pada masyarakat disekitar kita,” katanya.
Lebih lanjut dijelaskan Khofifah, berdasarkan data Dishub Jatim tercatat saat ini terdapat 1.300 perlintasan kereta, dengan rincian 1.135 perlintasan sebidang dan 165 perlintasan tidak sebidang.
Sementara untuk mengendalikan lalu lintas pada perlintasan tanpa palang pintu kereta api di Kabupaten/Kota di seluruh Jatim, Pemprov Jatim proses membangun palang pintu pada tahun 2023 total 37 unit. Pembangunannya menggunakan dana PAPBD pada bulan November – Desember tahun 2023.
“Ada beberapa daerah di Jatim yang masih banyak memiliki perlintasan kereta api tanpa palang pintu dan penjagaan. Ini menjadi bahan evaluasi kita bersama. Dan penting untuk segera kita tindak lanjuti bersama agar keselamatan berlalu lintas senantiasa terjaga,” katanya.
“Kami mengapresiasi kabupaten/kota yang sudah gerak cepat memasang EWS disekitar perlintasan kereta api serta menugaskan penjaga. Mari bersama-sama menjaga masyarakat yang melintas di perlintasan kereta api,” pungkasnya.
(nald)