
MetroTimes (Surabaya) – Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga (FEB UNAIR) resmi menggelar The 9th International Conference for Economics & Business and International Community Service (ICEB 2025) pada 3–4 Juni 2025. Acara ini mengangkat tema: “The Ethics-Economy Nexus: Harnessing Technology for Sustainable Social Impact”, yang menyoroti peran penting integrasi antara etika, ekonomi, dan pemanfaatan teknologi untuk menciptakan dampak sosial yang berkelanjutan.
Konferensi internasional ini menghadirkan pemateri dari berbagai negara, seperti Vietnam, Australia, Thailand, Inggris, dan Filipina, serta melibatkan kolaborasi multidisiplin dari bidang akuntansi, manajemen, ekonomi, dan ekonomi Islam.

Prof. Dr. Dian Agustia, S.E., M.Si., Ak., Dekan FEB UNAIR, menyampaikan bahwa konferensi ini merupakan forum strategis yang dirancang untuk memperkuat budaya riset di Indonesia.
“Topiknya ini memang diadakan oleh FEB, tetapi multidisiplin – dari accounting, manajemen, ekonomi, dan ekonomi Islam. Para speaker berasal dari luar negeri, hasil kerjasama dengan para peneliti dari Vietnam, Australia, Thailand, UK, dan Filipina. Setelah sesi konferensi, mereka juga akan berdialog dengan mahasiswa dan staf untuk menjajaki kolaborasi riset ke depan,” jelas Prof. Dian.
Beliau menegaskan pentingnya kualitas riset yang memiliki dampak nyata:
“Kami ingin budaya riset di Indonesia meningkat dan berkembang secara impact. Tak hanya laporan, tetapi riset harus dipublikasikan di jurnal bereputasi, disitasi oleh akademisi dan praktisi, serta berdampak pada masyarakat. Target riset kami tahun ini 240 publikasi, dan hingga kuartal pertama telah tercapai sekitar 118. Ini menjadi bukti bahwa kolaborasi dengan universitas internasional sangat penting,” tambahnya.
Prof. Dian juga menyampaikan bahwa perubahan kurikulum dan digitalisasi pembelajaran sedang gencar dilakukan:
“Kami tengah mereformasi kurikulum berbasis kinerja, memperkuat sistem IT, dan menyatukan lembaga penelitian di bawah satu atap agar riset menghasilkan karya nyata dan produk inovatif yang memperkuat ekonomi masyarakat sekitar. Dalam setahun ke depan, akan ada produk hasil riset dosen dan mahasiswa yang dipamerkan langsung di kampus,” ujar Prof. Dian.

Sementara itu, Prof. Dr. Mohammad Madyan, S.E., M.Si., M.Fin., Wakil Rektor Universitas Airlangga bidang Sumber Daya, juga memberikan pesan inspiratif dalam pembukaan konferensi:
“Pembaca yang baik tidak hanya menggunakan teknologi baru, tetapi memandu penggunaannya dengan kebijaksanaan dan tanggung jawab. Kami ingin semua pihak, akademisi, profesional, dan pemimpin, bersama-sama membangun sistem digital yang inklusif, etis, dan berdampak jangka panjang – tidak hanya untuk bisnis, tetapi juga masyarakat dan generasi mendatang,” ungkap Prof. Madyan.
ICEB 2025 diselenggarakan dengan dukungan sponsor dari PELINDO dan Lembaga Pengelola Simpanan (LPS) serta kerja sama dari berbagai institusi nasional dan internasional. Melalui konferensi ini, Universitas Airlangga mempertegas komitmennya sebagai universitas riset bertaraf global yang terus menghasilkan solusi strategis untuk tantangan sosial-ekonomi masa depan.
(nald)