
Metro Times (Kendal) Sumiyati (83) tahun warga Desa Sedayu Kecamatan Gumuh Kabupaten Kendal tersambar Kereta Api Kamandaka (KA 229A), Selasa (2/4) saat menyeberang rel kereta usai dari kebun miliknya.
Sumiyati yang akrab dipanggil Mbah Sumi oleh warga setempat tersambar kereta api Kamandaka pukul 11.40 di Desa Sedayu tepatnya di Kilometer 31+300M.
“Mbah Sumi itu dari kebun, pulang untuk menunaikan salat. Dia tepat waktu dalam salat. Saat itu juga tidak ada warga yang melihat karena banyak yang sedang solat,” kata Kepala Desa Sedayu, Sunardi.
Menurut Sunardi sebelum kejadian, Mbah Sumi menuju kebunnya untuk memetik melinjo.
“Korban itu masih anggota keluarga saya dan karena usia sudah lanjut mengalami penurunan kemampuan pendengaran, sehingga saat hendak pulang tidak mengetahui adanya kereta,” terang Sunardi.
Sementara, Petugas Pengaman Jalur Kereta Api PT KAI Daop IV, Muchairi menuturkan, akibat tersambar kereta api korban terpental dan masuk ke dalam sungai tak jauh dari lokasi.
“Yang ditemukan di lokasi kejadian hanya potongan kaki saja sementara badan korban, sambungnya, ditemukan di sungai setelah hanyut sejauh 100 meter dari lokasi kejadian,” jelasnya.
Muchairi juga menuturkan, awalnya saat kejadian KA Kamandaka berjalan dari arah timur (Semarang) menuju barat (Pekalongan) pada jalur hilir dan saat bersamaan korban yang sudah berusia senja tidak mengetahui kedatangan kereta itu lalu tersambar.(Gus)