- iklan atas berita -

Metrotimes (Purworejo) Sepasanga Suami Istri bersama anaknya yang masih Balita warga Dusun Sibentar, Rt 03/02 Desa Tlogoguwo, Kecamatan Kaligesing Kabupaten Purworejo. Sudah 8 bulan tinggal di kandang kambing di Desa tersebut. Jumaryanto (30thn), dan istrnya Siti Romelah (40thn) serta Anaknya Meta Septiamaharani (2,5 thn), harus tiggal bersama kambing karena tidak punya rumah.

Meta, terpaksa tinggal di kandang kambing bersama kedua orang tuanya, lantaran kedua orang tuanya tidak punya rumah. Sebelum tinggal di kandang kambing tersebut, Meta dan kedua orang tuanya tinggal bersama neneknya di Desa setempat, yang juga orang tua dari ayahnya Jumaryanto, Namun karena hubungan kedua orang tuanya kurang harmonis dengan sang nenek, ahirnya Meta, bersama kedua orang tuanya diusir oleh neneknya, hingga orang tua Meta, memutuskan tinggal di kandang kambing berukuran 2 x 4 meter itu.

Mereka harus tinggal di kandang bersama seekor kambing tanpa aliran Listrik atau pencahaya lampu yang menerangi kandang itu, bila malam hari tiba semuanya menjadi gelap gulita selama 8 bulan. Selain tidak ada aliran listrik di kandang itu, mereka juga kesulitan untuk memperoleh air bersih untuk kebutuhan sehari-hari. Mereka harus mengambil air dari tetangga yang paling dekat jaraknya sekitar 300-400 meter dari tempat tinggal mereka. Tidak ada kamar mandi ataupun MCK. Mereka hanya bisa menumpang ketempat tetangga terdekat. Apa bila mau mandi ataupun BAB.

Menurut Kadus dan RT setempat, selama ini pihaknya tidak tahu kalau Jumaryanto tinggal di kandang kambing, dan bukan hanya itu saja, Jumaryanto juga bukan warga Dusun Sibentar RT 03/02, Desa Tlogoguwo Kaligesing, dia adalah warga Kabupaten Magelang. Kata Kadus dan RT ketika dikonfirmasi oleh metrotimes di kediaman Edy Purwoko kamis (22/2/18).

ads

Sementara Jumaryanto, saat ditemui metrotimes di kandang kambing tempat iya tinggal menjelaskan, terpaksa tinggal disini karena tidak punya rumah yang layak huni, saya tinggal disini bersama Istri dan anak sudah 8 bulan, alasan tinggal disini karena tidak cocok tinggal bersama orang tua sendiri. kandang ini sebagai tempat berlindung bagi saya sekeluarga dari sengatan matahari dan dari air hujan. Untuk dapat bertahan hidup, saya hanya bisa berharap ada orang yang memintanya untuk bekerja, dengan demikian bisa membeli beras dan lauk untuk anak dan istrinya.

“Ada yang meminta saya kerja glondon kayu, dengan bayaran sehari Rp 30 ribu, kadang Rp 40 ribu per hari, kadang juga kerja hanya setengah hari tok, bukan tak mau hidup layak, tetapi karena himpitan ekonomi memaksa tinggal di kandang Kambing. Karena nggak punya uang, ya mau gimana lagi. Kalau tanah saya punya warisan orang tua, tapi mau bangun pake apa, Kalau soal bantuan belum ada, Jumaryanto berharap, pemerintah mau perduli dengan keadaan keluarganya.”

Meski tinggal di gubuk sempit dengan segala keterbatasan dan jauh dari tetangga, Jumaryanto mengaku dirinya bersama Istri dan anak jarang sakit. Resepnya sederhana, yakni selalu gembira dan mensyukuri apa yang sudah diberikan ALLAH pada keluarganya. Ungkapnya.

Sementara, Edy Purwoko salah satu tetangga Jumaryanto membenarkan, bahwa Jumaryanto, sudah tinggal disitu selama kurang lebih 8 bulanan, sampai saat ini setahunya belum ada bantuan berupa apapun dari pihak pemerintah Desa ataupun Kabupaten setempat.

“Saya juga heran mas, ada warga yang tinggal di tempat yang tidak layak huni seperti ini, namun pemerintah dusun dan RT setempat tidak tahu, pada hal Jumaryanto beserta Anak dan Istrinya sudah 8 bulan tinggal di kandang tersebut. saya hanya kasihan dengan anaknya yang masih berusia sekitar 2 tahu setengah” Kata Edy purwoko.

Kisah hidup keluarga ini penuh nestapa dan menyisakan kepiluan. Mereka harus tinggal di kandang kambing yang sudah reot yang berukuran 2 x 4 meter dengan tanpa aliran listrik. Dinding dari kayu blabak yang sudah rapuh dan berlubang, ditambal dengan plastik dan kain bekas seadanya. kandang yang berukuran 2 x 4 meter ini, kemudian disekat jadi dua plong. satu untuk tempat tidur dan juga buat sholat, yang satu plong untuk kambing piliharaannya. (Daniel)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!