- iklan atas berita -

Metro Times (Purworejo) Kerusakan ruas jalan penghubung Desa Trirejo Kecamatan Loano dengan Kelurahan Baledono Kecamatan Purworejo akibat dampak proyek revitaliasi saluran irigasi DI Kedung Putri mendapat perhatian dari pemerintah Desa (Pemdes) Trirejo. Menindaklanjuti banyaknya keluhan warga, secara khusus Kepala Desa (Kades) Trirejo, Andhi Prasetiawan, bersama jajarannya dan Bhabinkamtibmas setempat turun langsung ke lokasi untuk meninjau kerusakan jalan sekaligus melakukan komunikasi dengan pihak kontaraktor, Rabu (22/12).

Andhi Prasetiawan menyebut, inspeksi mendadak (Sidak) dilakukan oleh Pemdes karena banyaknya laporan warga Desa Trirejo, khususnya Dusun Watubelah yang kesulitan karena akses jalannya rusak dalam beberapa hari terakhir. Menurutnya, secara geografis jalan yang rusak tersebut masuk wilayah Kelurahan Baledono, tetapi berbatasan langsung dengan Desa Trirejo. Namun, jalan tersebut merupakan akses yang cukup vital bagi warga Dusun Watubelah untuk menuju wilayah Baledono dan pusat kota Purworejo.

“Kita bertemu dengan mandor atau pelaksana perusahaan yang menjalankan proyek ini, kita sudah koordinasi bahwasannya 2 sampai 3 hari ke depan proyek ini sudah tidak ada mobilisasi untuk damp truck (yang mengakibatkan jalan rusak) dan akan membangunkan jalan baru ketika pengerjaan sudah selesai,” sebutnya.

Berdasarkan hasil koordinasi, untuk sementara selama pembangunan proyek berlangsung, ruas jalan akan dibersihkan dari material lumpur yang menghambat mobilitas warga. Pihaknya juga berharap untuk para pekerja proyek membantu para pengguna jalan yang kesulitan melewati jalan tersebut.

ads

“Setelah selesai akan dicor blok. Sesuai informasi pada akhir Desember air sudah bisa mengalir,” ungkapnya.

Sementara itu, Koordinator Lapangan Proyek Revitalisasi Irigasi Kedung Putri, Najib, saat dikonfirmasi menerangkan bahwa pengerjaan di lokasi itu masuk dalam tahap pengurukan atau peninggian bagian lantai sungai di sekitar STA 50 sampai STA 66. Kerusakan jalan dipicu akibat lalu lintas kendaraan damp truk pengangkut tanah. Kondisi tanah jalan yang belum dicor dan labil menyebabkan tanah menjadi berlumpur saat dan pasca hujan.

“Tiap hari memang kita perbaiki, tapi memang tanahnya labil. Kemarin apalagi hujan sangat lebat, jadi tanahnya jadi berlumpur. Sampaikan mohon maaf kepada masyarakat atas gangguan ini,” terangnya.

Menurutnya, pekerjaan pengurukan diperkirakan selesai 2 -3 hari ke depan. Setelah pekerjaan kelar, pihaknya komitmen untuk segera memperbaiki jalan sesuai kondisi semula.

“Sebagai informasi, pekerjaan ini, khususnya yang di air ditarget sampai 31 Desember 2021. Tanggal 1 Januari 2022 air harus mengalir. Jadi saya harus selesaikan galian dan pengurukan tanah ini sesegera mungkin,” tandasnya.

“2 hari lagi jalan sudah kembali normal, sementara jalan agak rusak karena cuaca hujan,” katanya.

Sementara ini jalan tersebut setiap saat dibersihkan agar pengguna jalan dapat mengakses jalan tersebut. (dnl)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!