- iklan atas berita -

 

Metro Times (Malang) – Acara bertajuk “Cangkrukan Gus Dur” yang digagas Pimpinan PP Sabilul Rosyad Gasek Malang, KH. Marzuki Mustamar diapresiasi Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak. Emil pun mengajak ajang tersebut untuk senantiasa ikut mengawal pembangunan di Jatim. Salah satu caranya, yakni lewat berbagai pemikiran, ide atau gagasan yang konstruktif sehingga dapat memberikan manfaat bagi masyarakat Jatim. 

Hal itu disampaikan Emil Dardak, sapaan akrab Wagub Jatim saat menghadiri Pengajian dan “Cangkruan Gus Dur” yang digelar di Cafe Samudro, Jl. Jengger Ayam I No 3 Malang, Selasa (6/8) malam. 

Emil Dardak mengatakan, sumbangsih pemikiran, ide maupun gagasan yang dihasilkan pada ajang “Cangkrukan Gus Dur” juga menjadi masukan Pemprov Jatim, utamanya dalam membangun Jatim kedepan. 

ads

Apalagi, menurutnya, kemajuan pembangunan atau pertumbuhan ekonomi tidak bisa diukur dengan angka semata. Terlebih diukur dengan angka pengangguran atau angka-angka lainnya. 

Akan tetapi, ada permasalahan sosial yang bisa menjadi isu yang berkembang sehingga menjadi persoalan jika tidak segera teratasi. Oleh karena itu, forum “Cangkrukan Gus Dur” diharapkan ikut urun rembug lewat pemikiran dan gagasan yang konstruktif.

“Kami yang di pemerintahan memiliki keterbatasan anggaran. Untuk itu, dibutuhkan dukungan semua pihak guna mendorong terciptanya keberhasilan pembangunan di Jatim dimana salah satunya lewat forum seperti ini,” ujarnya. 

Lebih lanjut Emil Dardak menjelaskan, banyak permasalahan yang harus dihadapi oleh Pemprov Jatim. Salah satu contohnya soal isu pernikahan dini yang meningkat, peredaran narkoba dan human traficking atau perdagangan orang. 

Ia melihat, persoalan pernikahan dini dapat menyebabkan runtuhnya kesempatan bagi perempuan untuk memperoleh jenjang pendidikan semaksimal mungkin. Sehingga, jika perempuan memiliki bekal ilmu yang banyak, maka bisa aktif membantu ekonomi keluarga. 

Permasalahan lain, seperti narkoba, Pemprov Jatim juga terus melakukan penelusuran dan penangkapan kepada para pengedar. Termasuk persoalan perdagangan manusia yang seringkali ditemukan di daerah. Oleh karena itu, pihaknya berkomitmen untuk menutup warung-warung remang yang diprediksi memperjual belikan perdagangan orang. 

“Kita perlu lagi perkuat pengawasan terhadap permasalahan yang ada di tengah masyarakat. Mungkin permasalahan itu, tidak masuk dalam ukuran pertumbuhan ekonomi. Tapi jika tidak diselesaikan bisa berdampak kepada pertumbuhan dan pembangunan di Jatim,” terangnya. 

Dihadapan peserta “Cangkrukan Gus Dur” yang kebanyakan dari akademisi, pengusaha hingga santri, Emil Dardak menegaskan, bahwa Pemprov Jatim akan terus mewujudkan program pendidkan Gratis Berkualitas (Tistas) di Jatim. 

Tak hanya itu, untuk di lingkungan pondok pesantren, Pemprov Jatim akan berupaya mewujudkan One Pesantren One Product sebagai bentuk komitmen keberpihakan kepada dunia pesantren dan membantu sektor UMKM. 

“Dalam waktu dekat kami akan memberikan pelatihan halal kepada pedagang makanan atau minuman. Tujuannya, konsumen bisa merasa terjamin makanan atau minuman yang dikonsumsi layak dan halal,” jelasnya. 

Ketua PWNU KH. Marzuki Mustamar dalam acara tersebut berharap kepada para santri atau peserta yang ikut untuk terus mendukung program Pemprov Jatim yang memiliki keberpihakan kepada masyarakat. 

Dalam kesempatan tersebut, pimpinan Ponpes Sabilul Rosyad Gasek Malang ini juga meminta kepada seluruh peserta pengajian dan “Cangkrukan Gus Dur” untuk mendoakan Alm KH. Maimun Zubair yang telah wafat di Makkah pada saat menunaikan ibadah haji. (nald).

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!