- iklan atas berita -

 

Metro Times (Surabaya) – Jumlah kebutuhan nutrisi yang dibutuhkan setiap orang berbeda berdasarkan kondisi tubuh masing-masing, namun yang utama adalah berdasarkan gen dalam tubuh. Gen berpengaruh pada sifat, fisik, kesehatan dan respon tubuh terhadap berbagai macam nutrisi.

Tidak hanya kebutuhan nutrisi yang berbeda, akan tetapi jenis serta jumlah olahraga setiap orang juga berbeda. Nutrisi dan latihan fisik dengan porsi yang sama, belum tentu memberikan efek yang sama bagi setiap orang. Kebutuhan tersebut bersifat spesifik untuk satu individu. Bahkan, anak kembar pun bisa memiliki kebutuhan nutrisi, jenis dan jumlah olahraga, hingga risiko penyakit yang berbeda.

Hal tersebut membuat Prodia menyadari pentingnya mengedukasi masyarakat tentang kebutuhan nutrisi setiap individu yang berbeda satu sama Iain, sehingga dengan mengetahui kebutuhan nutrisi apa yang tepat untuk tubuh dapat menjaga kesehatan dan mencegah timbulnya beragam risiko penyakit.

ads

Edukasi kepada masyarakat tersebut dilakukan Prodia dengan menyelenggarakan Seminar Nasional untuk awam dengan tema ”Get Nutrified? Ask Your DNA!”. Seminar ini diselenggarakan di Restauran Mahameru pada hari Minggu, 21 Juli 2019. Hadir sebagai pembicara, yakni Dr. Rudi lrawan, dr, M.Kes, Sp.A(K) dan Nur Ainsyah Oktavia, S.Si, MM yang memperkenalkan dan memaparkan lebih jauh tentang Personalized Nutritions.

Dr. Rudi lrawan, dr, M.Kes, Sp.A(K) mengatakan bahwa makanan ”sehat” pun bisa menyebabkan sensitivitas dan jenis makanan tertentu akan memiliki risiko yang berbeda untuk setiap orang terhadap penyakit tertentu. ”Makanan cepat saji misalnya, akan mengaktifkan potensi sel kanker, sedangkan makanan yang mengandung gula tinggi punya risiko terjadinya peradangan. Hal ini tentu akan menlmbulkan risiko penyakit yang berbeda dengan orang yang sukanya makan buah, sayur, dan minum air putih,” jelas Dr. Rudi.

Marketing Communications Manager Prodia yakni Reskia Dwi Lestari berharap Seminar Nasional untuk awam ini dapat mendukung masyarakat menjalani gaya hidup sehat dengan baik dan benar sesuai kebutuhan tubuh masing-masing. “Saat ini sudah mulai menjadi tren dikalangan masyarakat untuk menjalankan gaya hidup sehat seperti menjalankan diet mayo, diet keto, melakukan yoga, zumba, pound fit atau lari marathon dan kegiatan fisik lain, namun justru mereka belum tahu apakah pilihan makanan dan kegiatan fisik itu sudah tepat untuk tubuh mereka atau belum. Selain tidak efektif, tentu kita tidak ingln ketldaksesuaian tersebut malah menlmbulkan risiko penyakit,” jelas Reskia.

Selaras dengan pernyataan Reskia, Product Executif Prodia Nur Ainsyah Oktavia, S.Si, MM mengungkapkan pentingnya untuk terleblh dahulu mengetahui kebutuhan tubuh agar dapat memilih dengan tepat makanan ataupun jenls kegiatan fisik yang sesual dan hal tersebut dapat dilakukan dengan melakukan Pemerlksaan Prodia Nutrigenomics, salah satu rangkaian pemeriksaan Prodia Genomics.

Prodia Nutrigenomic cukup dilakukan satu kali seumur hidup,untuk mengetahui efek dari nutrisi terhadap gen, serta interaksi antara dan nutrisi yanf berkaitan dengan kesehatan sehingga dapat digunakan sebagai baseline dan guidence untuk melakukan gaya hidup yanf sesuai.nur ainsyah.

Seminar nasional awam ini akan hadir di 22 kota di Indonesia, yakni banda Aceh, Yogyakarta, Batam, Bandung, Pekanbaru, Semarang, Lampung, Medan, Jakarta, Balikpapan, Makassar, Samarinda, Manado, Denpasar, Padang, Bogor, Palembang, Solo, Banjarmasin, Malang dan Cirebon.

Tentang PT Prodia Widyahusada Tbk.

Laboratorium klinik Prodia didirikan pertama kali di Solo pada 7 Mei 1973 oleh beberapa orang idealis berlatar belakang pendidikan farmasi. Sejak awal, Bapak Andi Widjaja beserta seluruh pendiri lainnya tetap menjaga komitmen untuk mempersembahkan hasil pemeriksaan terbaik dengan layanan sepenuh hati.

Sebagai pemimpin pasar, sejak 2012 Prodia merupakan satu-satunya laboratorium dan klinik di Indonesia dengan akreditasi College of American Pathologists (CAP). Sehingga kualitas hasil tes dari laboratorium Prodia sejajar dengan laboratorium internasional.

Pada 7 Desember 2016, Bursa Efek Indonesia (BEI) meresmikan pencatatan saham perdana Prodia sebagai emiten ke-15 di tahun 2016, dengan kode saham ”PRDA”. Dalam aksi korporasi itu, Prodia telah menawarkan saham perdana sebanyak 187,5 juta lembar saham. Dengan demikian, dana yang diraih dari penawaran umum perdana saham (IPO) perseroan mencapai sebesar Rp1,22 triliun.

Hingga saat ini, Prodia telah mengoperasikan jejaring layanan sebanyak 295 outlet, termasuk 147 laboratorium klinik di 34 provinsi dan 124 kota di seluruh Indonesia, beberapa diantaranya merupakan Prodia Health Care (PHC) yakni layanan wellness clinic yang berbasis personalized medicine serta specialty clinics yang terdiri dari Prodia Children’s Health Centre (PCHC), Prodia Women’s Health Centre (PWHC) dan Prodia Senior Health Centre (PSHC).

Prodia selalu mengembangkan tes-tes pemeriksaan terbaru serta melengkapi jenis tes dan panel pemeriksaan kesehatan agar dapat melayani kebutuhan pemeriksaan kesehatan masyarakat Indonesia yang semakin hari semakin meningkat. Saat ini, terdapat kurang lebih 800 jenis tes pemeriksaan kesehatan yang dapat dilakukan oleh Prodia secara mandiri. (nald)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!