- iklan atas berita -

Metro Times (Purworejo) Jika sekarang sangat ramai dengan pemberitaan hoax dan bahkan ramai-ramai pula sibuk menangkal hoax, namun jangan terlena juga bahwa aksi pornografi di medsos juga sudah pada tingkat yang memprihatinkan. Seperti yang terjadi pada maraknya kasus pemerkosaan, pelecehan seksual, dan sejenisnya yang disebabkan menonton video porno di medsos. Tentu akan sangat berbahaya karena bisa merusak generasi bangsa.

Keprihatinan tersebut diungkapkan Sekretaris TP PKK Kabupaten Purworejo Ny Maini Widarto, pada kegiatan pembinaan Pola Asuh Anak Remaja yang diselenggarakan PKK Pokja I yang berlangsung di Kantor PKK. Senin (4/3/19) pagi.

Kegiatan yang mengambil tema Dengan penuh cintah kasih dan sayang itu, dihadiri Wakil Ketua TP PKK Ny Harni Wuryanto, Ny Hartiti Soekoso, Ny Kismi Basuki, dan sejumlah pengurus Pokja I PKK Kabupaten dan Kecamatan.

Lebih lanjut Maini mengatakan, hampir semua kalangan masyarakat sangat membutuhkan keberadaan media sosial (Medsos), tidak saja dalam berkomunikasi, namun juga dalam mengembangkan bisnis maupun menimba informasi. Termasuk ilmu pendidikan sekolah juga mudah diperoleh melalui media sosial.
Tapi disisi lain, jika tidak hati-hati menggunakan medsos, akan membawa dampak lunturnya moral.

Lanjut Maini, berita di beberapa media rata-rata kasus pemerkosaan karena didahului dengan menonton video porno lewat internet. Termasuk di Kabupaten Purworejo juga terjadi dua kasus pemerkosaan, juga pelakunya mengaku hal yang sama karena video porno. Tentu ini menjadi PR bersama yang harus dicarikan solusinya.

ads

“Terutama pihak yang berwenang untuk menghapus konten pornografi dan sejenisnya di internet. Bukan tidak mungkin jika dibiarkan tidak ada penanganan serius, maka generasi muda dan masa depan bangsa akan menuju keterpurukan,” tutur Maini.

Apalagi generasi muda sangat kental dengan medsos mungkin bisa dikatakan tiada hari tanpa medsos. Tapi harus ada batasan agar tidak kebablasan dalam bermedsos negatif. Termasuk kita sebagai TP PKK agar turut berperan serta menyampaikan kepada para keluarga, akan pentingnya mengawasi perkembangan anak melalui pendekatan pola asuh anak dan remaja.

Hal sama juga dikatakan Ny Wuryanto, pemberitaan di media dampak negatif yang timbul karena keamjuan tehnolgi informasi acapkali terjadi, dari mulai perkosaan, bulliying, tawuran remaja, kejahtan pembunuhan, dll. Sehingga kita dijajaran TP PKK sebagai mitra pemerintah dalam upaya mewujudkan kesejahteraan keluarga, merasa terpanggil untuk berpartisipasi dan mendukung segala upaya pembinaan anak dan remaja yang ditangani pemerintah. Yang harapanya anak dan remaja menjadi generasi bangsa yang cerdas dan berakhlak mulia.

Sementara itu Ny Hartiti Soekoso melaporkan, kegiatan pembinaan diikuti 50 pengurus TP PKK Pokja I kabupaten dan kecamatan, termasuk 16 orang Ketua TP PKK kecamatan. Tujuannya untuk meningkatkan kepedulian dan peran orangtua di dalam mengasuk putra putrinya dengan benar dan ebrmartabat. Sedangkan penyampaian materi dipaparkan Ny Kismi Basuki SIP, Neneng Suparwati SPd, dan Gondo Sumaryo BA.

“Selain itu kegiatan pembinaan ini diharapkan, dimasing-masing desa kelurahan kecamatan juga kabupaten untuk bisa melengkapi administrasi PAAR dan melaksanakan program PAAR dimasing-masing wilayahnya,” ujar Hartiti. (Daniel)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!