Metro Times (Kendal) Persentase minat baca masyarakat di Kabupaten Kendal sangat kecil. Tercatat, hanya 2,5 persen dari populasi penduduk di Kendal yang mau datang ke perpustakaan.
Hal itu diketahui berdasarkan data yang dilansir Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kendal sepanjang 2018 hanya sebanyak 18.052 pengunjung yang datang ke perpustakaan, sedang jumlah penduduk di Kabupaten Kendal berdasarkan data dari Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kendal pada 2018 tercatat sebanyak 725.632 jiwa.
“Memang dari angka itu tidak bisa dijadikan patokan. Sebab, membaca tidak harus dengan datang ke perpustakaan. Warga bisa membaca dimanapun, termasuk menggunakan media selain buku dan bisa dilakukan di rumah maupun di luar rumah,” kata Sekretaris Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kendal, Alfebian Yolando, Senin (8/4).
Dikatakan, warga yang membaca koran maupun memanfaatkan gawai untuk mencari informasi sudah termasuk memiliki minat membaca, dan hal-hal seperti itulah yang belum bisa dilakukan pendataan. Sebab, tidak mungkin Dinas Kearsipan dan Perpustakaan mendata satu persatu warga yang gemar membaca di luar kantor dinas.
‘’Angka minat baca 2,5 persen itu berdasarkan jumlah pengunjung perpustakaan yang dimiliki pemerintah kabupaten. Tahun 2019 kami menargetkan jumlah pengunjung perpustakaan mencapai 20.087 warga’’ tambahnya.
Di Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kendal jumlah koleksi buku yang dimiliki lebih dari 27 ribu buku yang terdiri atas buku pelajaran, ilmu pengetahuan, fiksi, novel, non fiksi, dan lain sebagainya.
Alfebian berharap semua pihak ikut berpartisipasi mengembangkan dan meningkatkan minat baca masyarakat karena dengan membaca pengetahuan masyarakat akan bertambah luas. (Gus)
