- iklan atas berita -

Metro Times (Purworejo) Persoalan Pasar Baledono yang hingga saat ini masih sepi pembelinya membuat para pedagang resah. Sampai saat inipun, pemerintah daerah masih belum menemukan solusi menarik minat masyarakat untuk mengunjungi pasar tradisional terbesar yang menjadi ikon daerah Purworejo.

Nasib Pasar Baledono juga mendapat perhatian khusus dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Purworejo, lantaran dinilai tidak dapat menaikan derajat ekonomi para pedagang didalamnya.

“Perlu dicarikan solusi sehingga benar-benar menjadi kebanggaan masyarakat. Bangunannya sudah megah, tapi sayang kalau kondisinya ini berbanding terbalik dengan kondisi pedagang pasar yang menempati,” kata Sekretaris FPKS, Ngadianto, kemarin.

Sepinya pasar dan minimnya omset pedagang menandakan jika ada yang tidak beres dalam proses pembangunannya, terutama perencanaan yang kurang matang. Pihaknya tidak menampik jika pembangunan pasar megah itu bukan sesuatu yang sulit.

“Mbangun pasar itu mudah asal ada duitnya, tapi yang paling esensi sebenarnya adalah membangun dan menciptakan kondisi pasar yang nyaman untuk berdagang,” tambahnya.

ads

Dengan kenyamanan pedagang, secara otomatis akan meningkatkan omset penjualan dan meningkatnya profit atau pendapatan bagi pedagang. Ini akan mengimbas kepada tingkat kesejahteraan pelaku usahanya.

“Kami minta Bupati mengadakan evaluasi dan kajian yang terpadu, terukur dan berkelanjutan dalam perencanaan program sehingga filosofi pembangunan bisa menuju ke arah yang lebih baik,” kata Ngadianto.

Terpisah, Bupati Agus Bastian mengaku pihaknya tidak tinggal diam. Beberapa upaya dilakukan untuk mendorong terciptanya keramaian di Pasar Baledono. Mulai dari merubah kebijakan tarif retribusi sampai dengan memperbaiki sarana prasarana dan fasilitas pendukung.

Upaya yang telah dilakukan misalnya memberlakukan penurunan retribusi pasar sebanyak 50 % sesuai dengan regulasi dan rekomendasi dari DPRD Purworejo. Selain itu juga melakukan pengalihan rute angkutan dengan memasukkan angkot melewati depan Pasar Baledono.

“Kita juga sudah lakukan pembongkaran pebatas jalan untuk memperluas areal parkir di depan pasar. Tidak kalah pentingn dengan memberikan pembinaan pada pedagang. Melalui program ini diharapkan para pedagang bisa berkompetisi dengan pasar modern yang ada di Purworejo,” katanya.(dnl)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!