Metro Times (Kendal) Menurut data Direktorat Keselamatan Perkereta Apian ada perlintasan 344 di wilayah Daerah Operasional (Daops) 4 Semarang.
Dari 344 perlintasan yang ada, hanya 122 perlintasan kereta api yang dijaga, sedang 222 perlintasan kereta api lainnya yang belum dijaga akan ditutup dan dipasang rambu-rambu peringatan.
Banyaknya angka kecelakaan di perlintasan kereta api sebagian besar diakibatkan faktor ketidak hati-hatian para pengguna jalan meski sudah terpasang rambu-rambu peringatan.
Melihat data yang ada, di tahun 2018 jumlah korban kecelakaan diperlintasan kereta api yang tertempel dengan kendaraan bermotor sebanyak 395 kejadian dengan korban meninggal dunia sebanyak 59 jiwa, luka ringan 77 orang dan luka berat sebanyak 109 orang
Upaya untuk meningkatkan keselamatan terus dilakukan Direktorat Perkeretaapian, salah satunya melakukan sosialisasi dan stimulan Gerakan Nasional Selamat Di Perlintasan Kereta Api dengan membentangkan poster dan meminta warga agar lebih berhati-hati saat melintasi perlintasan yang tidak dijaga.
Selain melakukan itu, pemasangan rambu-rambu dan peringatan di beberapa titik rawan tanpa palang dan tidak terjaga juga dilakukan.
Daniel Johanes Hutabarat Eksekutif Vice President PT KAI Daops 4 Semarang mengatakan, untuk mengurangi resiko kecelakaan diperlintasan kereta api beberapa perlintasan telah ditutup.
“Dalam triwulan tahun 2019 ini sudah ada 7 perlintasan kereta api yang ditutup. Untuk tahun 2018 ada 16 perlintasan yang ditutup, sedang tahun 2017 yang lalu menutup 103 perlintasan sebidang yang tidak dijaga,” terangnya, Jumat (3/5).
Daniel juga menuturkan, aksi Gerakan Nasional Selamat Di Perlintasan Kereta Api dilakukan dengan melengkapi perlintasan kereta api dengan fasilitas keselamatan dan melakukan evaluasi secara berkala terhadap fasilitas keselamatan di perlintasan kereta api.
Tidak hanya itu, kondisi jalan pada perlintasan yang berpotensi menimbulkan kecelakaan juga akan diperbaiki dan menempatkan petugas jaga di perlintasan kereta api. (Gus)
