- iklan atas berita -

 

 

Metro Times (Temanggung) Menyambut datangnya 1 Muharam 1440 Hijriah atau Tahun Baru Islam, ribuan warga dari 12 Dusun di Desa Ngropoh Kecamatan Kranggan Kabupaten Temanggung menggelar ritual bernama Grebek Sewu Tumpeng, Selasa (11/9/2018).

Uniknya, dalam tradisi tersebut setiap keluarga membawa sebuah nasi tumpeng lengkap beserta lauk pauknya dari rumah masing-masing. Mereka kemudian berkumpul di Balai Desa Ngropoh sebelum menggelar kirab dengan berjalan kaki menuju Lapangan Gumuk Sembung.

Tak hanya tumpeng dengan ukuran kecil, tampak pula sejumlah tumpeng berukuran besar yang diletakkan di atas panggung. Tumpeng-tumpeng tersebut lantas didoakan oleh tokoh agama Islam sebelum dimakan secara bersama-sama oleh para Perangkat Desa beserta warga dengan cara duduk saling berhadapan.

ads

Turut hadir Waka Polsek melalui Iptu Hasan SH dengan mengatakan, melalui kegiatan ini diharapkan kebersamaan antara warga dapat terjalin dengan lebih erat. Tak hanya itu saja, momentum tahunan ini juga diharapkan mampu mendukung keberadaan Desa Ngropoh sebagai salah satu desa wisata unggulan daerah.

“Setiap menyambut 1 Muharam biasanya warga menggelar selamatan sendiri-sendiri. Namun dalam beberapa tahun terakhir kegiatan serupa digelar secara bersama-sama oleh penduduk satu desa di lapangan ini,” terang Iptu Hasan SH.

Tokoh masyarakat yang enggan namanya di sebutkan mengungkapkan bahwa sebenarnya daya tarik wisata yang ada di Desa Ngropoh jumlahnya cukup banyak. Diantaranya keberadaan arca, yoni, makam, embung, curug, kuliner duren dan lain sebagainya.

Namun demikian, belum semua potensi yang ada dapat tergarap dengan baik karena sejauh ini masih terkendala oleh Sumber Daya Manusia (SDM) serta kurangnya dukungan finansial.

“Butuh kerjasama antar berbagai pihak, termasuk warga agar beragam potensi yang ada mampu menyedot animo lebih banyak lagi pengunjung,” terang salah satu tokoh masyarakat yang tidak mau menyebutkan namanya.

Salah seorang panitia acara, Waluyo menuturkan, kegiatan ini diikuti oleh sekitar 3.000 orang warga yang berasal dari 12 Dusun. Dengan jumlah pengunjung yang diperkirakan mencapai 4.000 orang, pihaknya berharap agar ritual tersebut bisa menjadi agenda rutin tahunan dengan berbagai kemasan yang menarik.

“Kami ingin agar kegiatan ini semakin besar dari tahun ke tahun sehingga mampu mendongkrak jumlah wisatawan untuk datang melihat,” ucap Waluyo.

Sementara itu, perwakilan Dinas Kabupaten Temanggung, Agus mengatakan, kegiatan untuk menyambut 1 Muharam seperti ini memang menjadi sebuah potensi pariwisata tersendiri karena hampir digelar oleh setiap desa di Temanggung.

“Tradisi seperti ini merupakan suatu potensi yang harus dikembangkan terus untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan, meskipun dalam kategori pelancong lokal,” jelas Agus. (Arif)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!