Metro Times (Surabaya) – Pasca penganiayaan telah terjadi di Club & Lounge Jimmy’s di Jl. Embong malang, Surabaya, dengan korban Jimmy (32) , warga Jl Ngaglik, Surabaya dan Handy (24), warga Kupang Baru, Surabaya,Minggu (21/1) dini hari .
Senin (22/1), orang tua Jimmy, Mimi Lie, mendatangi manajemen Jimmys’ Club yang ditemui Kiki , manajer dan Meta, stafnya. “Tampaknya Jimmy’s Club mau lepas tangan dengan kesan melindungi pengunjung dan security Jimmy’s club, dengan alasan telah menyerahkan kasus ini ke Polsek Tegalsari. Saya minta nama-nama pelaku penganiayaan dan security yang mengeroyok anak saya itu,” kata Mimi Lie.
Menurutnya, pihaknya hanya ingin melihat rekaman CCTV yang merekam kejadian itu. Di rekaman itu, pasti sudah jelas siapa pelaku pengeroyokan dan security yang ikut memukuli Jimmy, anak Mimi Lie.
“Kalau saya ke Polsek Tegalsari dan tidak diberitahukan siapa nama-nama pelaku penganiayaan dan scurity yang ikut memuliki anak saya. Besok, saya akan datangi lagi Jimmy’s Club,” ucapya.
Diakui Mimi Lie, pihak manajemen Jimmy’s Club meminta maaf atas kasus tersebut dan berjanji akan meningkatkan keamanan di club nantinya.
Dia menegaskan akan menuntut perbuatan para pelaku dan perlakuan pihak Jimmy’s Club terutama securitynya yang tidak profesional dan mirip preman.
Mimie Lie juga menyayangkan sikap pihak Hotel JW Marriott yang tidak sigap atas kejadian di area hotel, karena tidak memberikan perlindungan terhadap korban selaku tamu hotel.
Kedua korban telah divisum di Rumah Sakit Silloam Surabaya. Lantas , keduanya melaporkan kasus yang dialaminya ke Polsek Tegalsari, Minggu (21/1) pagi.
“Pertemuan tadi, tidak membuka dan membahas tentang perhiasan korban yang hilang,” katanya.
Kabarnya, kasus ini bermula dari keributan yang terjadi di Jimmy’s Club yang terdapat di area Hotel JW Marriott Surabaya. Jimmy dan Handy awalnya tidak ikut terlibat dalam keributan itu. Keduanya juga tidak kenal mereka.
Nah, ketika baru melangkah ke keluar club yang berada di samping kiri pintu utama hotel di Jalan Embong Malang Surabaya itu, Jimmy tanya pada Handy kenapa mereka ribut. Jimmy juga bilang gitu saja kok diributkan.
Akan tetapi, ucapan Jimmy terdengar cewek yang tadi ribut di dalam club. Cewek itu langsung marah dan mencekal krah baju Handy. Pada teman-temannya, cewek itu juga mengaku telah dipukul Handy, kendati Handy mengaku tidak melakukan pemukulan itu.
Ada sekitar 6 remaja teman perempuan itu, yang semuanya diperkirakan rata-rata umur 20-30an tahun, langsung mengeroyok Handy dan Jimmy di lorong depan pintu Jimmy’s Club. Handy dan Jimmy dipukul dan ditendang bertubi-tubi. Keduanya bersimbah darah, terutama di bagian muka.
Anehnya, kata Handy, security yang ada di TKP bukannya mengamankan para pelaku atau semua yang terlibat dalam kasus pengeroyokan tersebut. Para pelaku yang dipastikan sebagai member Jimmys Club dibiarkan kabur mengendarai Mitsubhisi Outvander . (nald)