Metro Times (Kendal) Seruan dari berbagai pihak terkait penolakan tempat ibadah bebas dari politik praktis terus didengungkan.
Seruan demi seruan tersebut didengungkan untuk terciptanya kondisi yang aman dan kondusif dalam perhelatan pesta demokrasi 17 April 2019 mendatang.
Dari berbagai pihak seruan agar tempat ibadah bebas dari politik praktis banyak disampaikan kepada masyarakat baik seruan langsung maupun lewat spanduk.
Seperti yang terlihat di sebuah masjid kebanggaan warga Kabupaten Kendal, di pagar depan Masjid Agung Kendal spanduk besar bertuliskan “Masjid Sarana Pendidikan dan Masa Depan Bangsa, Masjidku Damai Tanpa Politik Praktis,” terpampang jelas.
Kyai Khafid salah seorang pengurus Masjid Agung Kendal saat ditemui menyampaikan bahwa dirinya kurang berkenan jika politik praktis dibawa masuk kedalam Masjid.
“Dari dulu sejak jaman Rosulullah, Masjid itu digunakan untuk syiar agama, syiar Islam. Jadi biar suasananya tetap kondusif ya jangan ada politik didalam tempat ibadah umat muslim ini,” ujarnya Kyai Khafid, Kamis (11/4) sore.
Dikatakan, untuk menjaga agar politik praktis tidak masuk dirinya meminta kepada para jamaah untuk senantiasa memantau keadaan masjid agar tidak ada politik praktis didalam masjid.(Gus)