- iklan atas berita -

Metro Times (Belu NTT) Setelah musim kemarau berakhir dan musim penghujan telah tiba, puluhan hektar tanah persawahan milik warga yang semula kering kini mulai digenangi air, kesempatan baik ini langsung dimanfaatkan oleh sebagian warga untuk segera mengolah sawah mereka untuk segera ditanami padi.

Seperti yang dilakukan oleh beberapa petani warga Desa Tohe, Kecamatan Raihat, Kabupaten Belu Nusa Tenggara Timur (NTT), dengan dibantu oleh TNI Satgas Yonif Raider 408/Sbh yang sedang bertugas di wilayah perbatasan RI-RDTL tersebut ikut serta membantu mereka membajak sawah menggunakan Tracktor pada, Sabtu (15/12) pagi.

Untuk mensukseskan program Pemerintah mewujudkan ketahanan dan swasembada pangan. Pos Nunura Satgas Yonif Raider 408/Sbh bersama dengan masyarakat desa Tohe membajak hektaran lahan persawahan yang selama ini kurang terawat.

Puluhan hektar sawah di perbatasan ini tergolong jarang disentuh oleh roda tracktor ataupun tangan manusia, padahal kalau diolah dengan baik dan benar bisa menjadi lumbung pangan di Kabupaten tersebut. Hal ini disebabkan minimnya pengetahuan yang dimiliki petani terkait bertani yang benar, penyebab lain, kurangnya sosialisasi dari dinas terkait terhadap petani.

Menurut Abiliue warga setempat yang juga warga eks eksodus dari Timor Timur menyampaikan, Iya sangat bangga mendapat penyuluhan dari, Pak Theo yang dibantu oleh anggota TNI Pos Pamtas Nunura. Bantuan berupa sosialisasi dan bimbingan ini sangat membantu petani dalam pengetahuan membajak sawah. ini akan menjadi motivasi bagi kami dalam mengolah sawah di Kabupaten Belu, kususnya di Kecamatan Raihat. kata Abiliue.

ads

Sementara menurut Theo, terkait dengan penyuluh pertanian di wilayah Kecamatan Raihat dinilainya memang sangat kurang, apalagi dihadapkan dengan medan yang sangat sulit untuk dijangkau sampai perbatasan.

“Sebenarnya kalau Pemerintah setempat bisa perduli dengan masyarakat tentu tidak ada alasan untuk memberikan penyuluhan dibidang pertanian ataupun bantuan jenis lainnya, namun kenyataan ini mau tidak mau harus diterima. dan kesulitan petani ini adalah fakta yang tidak bisa dipungkiri,” ungkap Theo.

Keterlibat TNI yang ada di wilayah perbatasan tentu sangat membantu masyarakat dan sudah seharusnya kita kasih apresiasi setinggi-tingginya atas segala perjuangan mereka dalam membantu warga sekitar perbatasan.

Mereka tidak saja dilatih berperang dengan mengunakan senjata api ataupun meriam untuk melawan musuh, namun mereka juga diwajibkan berperang melawan kesusahan yang dihadapi masyarakat disekitarnya karena TNI lahir dan besar dari rakyat dan untuk rakyat. (Imron/dnl)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!