- iklan atas berita -

Metro Times (Surabaya) – Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) melepas ratusan mahasiswa untuk terjun ke pelosok Kabupaten Sidoarjo dalam rangka kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) tahun 2018 di halaman Halaman Tower Unusa Kampus B Jemursari Surabaya, Senin (9/7).

Sebanyak 655 mahasiswa Unusa yang terdiri dari mahasiswa regular 534 orang dan mahasiswa Bunda PAUD sebanyak 121 orang yang hendak mengikuti kuliah kerja nyata (KKN) 2018.

KKN tahun ini dibagi dalam dua daerah berbeda yakni mahasiswa regular akan berada di Kecamatan Jabon Kabupaten Sidoarjo, sementara sisanya akan melakukan KKN di Surabaya.

Upacara pelepasan dihadiri Rektor Unusa, Prof. Dr. Ir. Achmad Jazidie, M, Eng, Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Unusa, Dr. Istas Pratomo, MT. Dan Ketua Bidang 3 LPPM Unusa, M. Ghofirin, M. Pd., serta para dosen Unusa, Senin (9/7).

ads

Dalam sambutannya, Rektor Unusa, Prof. Dr. Ir. Achmad Jazidie berpesan agar mahasiswa bisa menjaga nama baik Unusa ketika berada di tengah-tengah masyarakat.

“Jaga nama baik almamater kalian. Jadilah Duta dari kampus Anda ini,” ujarnya.

Jazidie menyatakan, KKN ini hendaknya bukan hanya dijadikan sebuah ritual untuk memenuhi tuntutan sistem kuliah semester (SKS). Namun mahasiswa harus memahami tujuan dari KKN itu sendiri sehingga mahasiswa bisa membangun kesadaran bahwa apa yang dilakukannya itu memiliki tujuan yang sangat mulia.

“Kalau hanya untuk memenuhi SKS apa yang dilakukan itu tidak maksimal. Tidak akan tulus,” katanya.

Selain itu, KKN ini sebagai sebuah langkah awal dan latihan bagi mahasiswa untuk belajar mengenal masyarakat luas sebelum mereka terjun langsung setelah lulusan kuliah.

“Di sinilah mahasiswa bisa menuangkan ide-ide mereka. Misalnya ingin berbuat apa di desa KKNnya, silahkan dituangkan dan direalisasikan. Kalau berhasil maka hal itu akan menjadi sebuah prestasi tersendiri. Mengubah sesuatu menjadi lebih baik,” cetusnya.

Kerjasama dengan Pemkab Sidoarjo
Dipilihnya Kecamatan Jabon, khususnya di Kabupaten Sidoarjo bukan tanpa alasan. Unusa yang selama ini menjalin kerjasama yang baik dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidoarjo.

Kerjasama selama ini adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) di Pemkab Sidoarjo baik di bidang, ekonomi, teknik, pendidikan dan kesehatan. Khususnya akan meningkatkan perekonomian di kecamatan Jabon.

Sehingga dengan kerjasama yang baik ini, Pemkab Sidoarjo meminta Unusa untuk mengirimkan mahasiswanya agar bisa melakukan KKN di salah satu desa di Kota Udang itu. “Kita respon dengan baik,” tandas Jazidie.

Ada banyak alasan mengapa Jabon yang dipilih. Dikatakan Jazidie, Jabon memiliki potensi yang luar biasa namun belum tergarap maksimal potensi tersebut. Sehingga diperlukan peran serta mahasiswa untuk memaksimalkan potensi yang ada di desa itu. Selain itu, tahun lalu (2017) Unusa telah membuat pondasi awal di program KKN.

“Di sana ada pertanian tambak, selain itu juga ada bidang pendidikan yang perlu ditingkatkan. Pemkab Sidoarjo meminta kita melakukan itu,” ungkap Rektor Unusa.

Sementara itu, Wakil Rektor 1 Unusa, Prof Kacung Marijan mengatakan KKN 2018 ini memang sangat istimewa. Ini mengingat, KKN kali ini bukan hanya melibatkan mahasiswa tapi juga dosen. Dosen akan melakukan pengabdian masyarakat di Kecamatan Jabon bersama dengan mahasiswa.

Jikalau  tahun lalu, dosen hanya melakukan pendampingan, maka tahun ini, dosen juga terlibat dalam pengabdian masyarakat.

“Pengabdian masyarakat dosen di Kecamatan ini adalah melakukan pendampingan terhadap 15 desa yang ada untuk pengelolaan dan pelaporan dan manajemen dana desa,” cetus Kacung.

Dijelaskan  Kacung,  selama ini ADD menjadi polemik bagi desa yang menerimanya. Dana desa yang dikeluarkan pemerintah sejak 2015 memang menyeret banyak pihak terhadap kasus korupsi.

“Di sinilah perlunya akademisi, kalangan kampus untuk membantu mendampingi agar ADD ini tidak menimbulkan masalah hukum,”  ungkapnya.

Fokus Pada Empat Program

Ketua Bidang 3 Pengabdian Masyarakat LPPM Unusa, M. Ghofirin, mengatakan untuk KKN kali ini, Unusa akan fokus pada empat program. Yakni kesehatan, pendidikan, dan ekonomi kreatif, dan teknologi informasi.

“Tahun ini, Unusa akan membantu Kepala Desa yang ada di Kecamatan Jabon dalam membuat laporan Dana Desa. Hal ini untuk meminimalkan para perangkat desa agar tidak terjerat tindak kasus korupsi karena ketidaksesuaian pedoman pembuatan laporan dana desa dengan implementasinya di lapangan,” ungkapnya.

Dari empat program itu, beberapa program unggulan di antaranya, peningkatan kualitas kesehatan di masyarakat, pembelajaran dan pendidikan, seni, dan budaya. Selain itu dengan pemberdayaan ekonomi kreatif masyarakat serta pemanfaatan teknologi informasi untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat. (nald)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!