- iklan atas berita -

Metro Times (Purworejo) Wakil Bupati Hj Yuli Hastuti SH mengatakan, pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat masih berlanjut dalam masa pandemi covid-19 ini. Protokol Kesehatan harus diterapkan disemua lini di Kabupaten Purworejo, sehingga penularannya dapat ditekan. Kegiatan yang menyangkut kepentingan masyarakat seperti program KB pelayanan akseptor KB, supaya tetap dilaksanakan dengan memperhatikan prokes.

Hal tersebut ditegaskan Yuli Hastuti saat ditemui usai mengikuti virtual kegiatan Bridging Leadership Bangga Kencana. Kegiatan Bridging Leadership Bangga Kencana yang digelar secara virtual itu berlangusng di Comen center Dinkominfo. Turut mendampingi Plt Asisten Pemerintahan Sri Setyowati SH MM, Kepala Dinsosdukkbpppa dr Kuswantoro MKes, Kepala Disdukcapil Dr Akhmad Kasinu MPd, Kabid KB Anny Retno Priastuti SKM MM, dan Kabid PPKS Dra Purwandari Pujiastuti.

Lebih lanjut Yuli Hastuti mengatakan, pelayanan KB di Purworejo sangat penting di masa pandemi covid. Apalagi angka kelahiran di Kabupaten Purworejo meningkat. Tentu ini harus menjadi perhatian supaya kelahiran dapat terencana dengan baik. Kegiatan pelayanan KB agar dikemas yang tepat dalam masa pandemic ini.

“Seperti disampaikan Kepala BKKBN Dr (HC) dr Hasto Wardoyo SpOG (K) dalam Bridging Leadership Bangga Kencana, bahwa di Indonesia terjadi lonjakan jumlah kelahiran. Diharapkan daerah supaya lebih intens dalam melakukan sosialiasi kepada masyarakat terkait pelayanan KB gratis yang semua biaya ditanggung pemerintah,” jelas Yuli Hastuti.

Terpisah Kabid KB Anny Retno Priastuti menjelaskan, untuk operasional pelayanan KB gratis di Fasilitas Kesehatan yang sudah berjejaring dengan BKKBN ada 48 Faskes. Terdiri 27 Puskesmas dan selebihnya Rumah Sakit dan Rumah sakit swasta, bidan prkatek mandiri yang ada di kabupten Purworejo.

ads

Terkait angka kelahiran ada peningkatan kurang dari 5 persen, Sebenarnya antusias masyarakat untuk ber KB sangat tinggi. “Tetapi terkendala Faskes ada yang tutup, sehingga peserta KB yang seharusnya mendapatkan pelayanan suntik, dan implant tertunda. Kita tetap berupaya pelayanan KB dilaksanakan melalui praktek mandiri bidan,” Anny.

Disamping melaksanakan pelayanna KB, juga melaksanakan operasional integrasi program Bangga Kencana di kampung KB. Kegiatannya berupa Pokja kmpung KB, mekanisme operasional dilapangan dan ketahanan keluarga berbasis Tribina. Yakni BKB, BKR, dan BKL. Kabupaten Purworejo juga masuk menjadi Lokus stunting ada kegiatan pemahaman kesetro dn pehamanan stunting bagi calon pengantin. Termasuk kegiatan penyuluhan dan Edukai KIE.

Dalam laporan penyelenggara yang disampaikan Direktur Pemaduan Kelayakan Pengendalian Penduduk BKKBN Ir Mila Rahmawati MS, bahwa Bridging Leadership Bangga Kencana tujuannya supaya Bupati Walikota dapat mensinergikan, mensinkronkan dan mengharmonisasikan program bangga kencana. Seperti yang tercantum dalam Undang-Undang Nomor 52/2009 tentang perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga, juga UU Nomor 23/2014 tentnag urusan pemerintah wajib non pelayanan dasar dalam rangka pengendalian penduduk dan KB.

Diharapkan pemerintah daerah dapat melaksanakan program bangga kencana, yakni untuk urusan pengendalian penduduk dan perkembangan kependudukan serta pembangunan keluarga bisa dikawal sampai kepada masyarakat. Terutama outputnya jelas untuk dimasukkan dalam RPJMD dan renstra OPD KB masing-masing daerah. (Dnl)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!