Metro Times (Purworejo) Upaya mengentaskan kemiskinan dan memeratakan kesejahteraan terus dilakukan Pemerintah Desa (Pemdes) Krandegan Kecamatan Bayan Kabupaten Purworejo. Antara lain dengan memaksimalkan penggalangan sedekah dan zakat hasil pertanian dari masyarakat.
Kepala Desa Krandegan Dwinanto mengatakan, pemaksimalan sedekah dan zakat dilakukan sebagai alternatif dalam mengentaskan kemiskinan di desa. Dana yang terkumpul dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan sosial dan pendukung sektor ekonomi masyarakat.
Menurutnya, penarikan zakat dan sedekah tetap disesuaikan dengan syariat Islam. Pemdes menarik sesuai dengan nishob atau batasan pendapatan/hasil panen. “Penarikan zakat melihat situasi, kalau sekarang musim panen, maka petani yang hasilnya melebihi nishob akan diarahkan membayar zakat,” ucapnya, Jumat (28/8).
Adapun untuk sedekah, diberikan warga yang mampu secara sukarela. “Meski tidak bisa bayar zakat, tapi warga mampu ini sangat antusias dan secara sukarela mendukung program pemdes,” ungkapnya.
Untuk penyaluran juga tetap disesuaikan dengan aturan agama. Khusus zakat pertanian, akan disalurkan untuk kegiatan sosial dengan sasarah para mustahik atau orang yang berhak menerima zakat. Kegiatan tersebut antara lain dapur umum dan bantuan cair langsung.
Sementara pemanfaatan sedekah, katanya, lebih longgar karena semua masyarakat diperbolehkan menikmatinya. Namun, pemdes tetap melandaskan penggunaan untuk kegiatan sosial seperti pemberian baju untuk anak kurang mampu, meja antilapar, irigasi gratis, pasar bergerak, dan pelatihan.
Sebagian besar petani di Krandegan memberi dalam bentuk sedekah. Hanya ada sedikit petani yang wajib membayar zakat. Tidak banyak petani Krandegan yang memiliki panen dengan hasil melebihi hitungan zakat. “Dalam empat bulan terakhir mampu terkumpul lebih dari Rp 200 juta. Dana itu kami rekap dan salurkan kembali kepada masyarakat,” ujarnya.(dnl)
