- iklan atas berita -

 

 

MetroTimes (Surabaya) – Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Asosiasi Pendeta Indonesia (API) Surabaya menyelenggarakan ibadah dan perayaan Natal bersama di GBI Syalom, Jl. Dukuh Kupang Barat 1 A No. 26, Surabaya, Selasa (25 – 01-2022).

Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) API Jawa Timur Djoni Setiono mengatakan, Ibadah dan Perayaan Natal DPC ini kepanjangan dari DPD dan pada saat ini adalah salah satu kegiatan dari DPC API Surabaya dan juga ada kegiatan-kegiatan lain yang kita selenggarakan dengan satu tujuan.

ads

“Kita mengemban visi misi yang menyuarakan suara kenabian dengan cara mempersatukan doktrin yang ada khususnya di wilayah Surabaya, supaya melalui semuanya itu seluruh hamba-hamba Tuhan bisa bersatu dan tidak membedakan aliran apa yang ada. Tapi mereka bisa bersatu membangun kebenaran firman Tuhan, sehingga gereja ini sangat berdampak khususnya di dalam pengembalaannya,” tandas Djoni.

Ia menambahkan, harapan kita melalui API khususnya adalah kita akan membangun kesejahteraan para hamba-hamba Tuhan yang boleh dikatakan sampai sekarang ini banyak tidak diperhatikan oleh Sinode-Sinode pusat. Dengan harapan itu kita API berdampak dengan cara nanti kita akan mengadakan beberapa seminar-seminar yang bisa meningkatkan SDM mereka, juga menggali potensi-potensi yang ada di gerejanya.

“Kita dalam hal ini API memfasilitasi semuanya itu dengan mengadakan beberapa pelatihan-pelatihan yang mana semuanya akan berdampak terhadap kebijakan itu sendiri. Dan langkah kedepannya kita akan menggalang seluruh hamba-hamba Tuhan atau para pendeta untuk kita tingkatkan SDMnya juga potensi-potensi yang ada di dalam gereja,” ujarnya.

“Himbauan kita berharap untuk seluruh rekan-rekan pendeta khususnya yang tergabung di dalam Asosiasi Pendeta Indonesia untuk mereka benar-benar saling bergandeng tangan untuk membangun sinergi baik yang pihak stacholder maupun pemerintah supaya benar-benar API berdampak untuk kedepannya,” imbuh Djoni.

Sementara ketua DPC API Surabaya Pdt. Heni menyampaikan, Natal ini diadakan dengan tujuan untuk mempersatukan semua para pendeta-pendeta yang ada, makanya diberikan kenang-kenangan dengan tujuan supaya mereka merasa bagian dari Asosiasi Pendeta Indonesia (API).

Ia juga menjelaskan, acara ini untuk merekatkan satu sama lain, juga memberi informasi menguatkan dengan situasi keadaan seperti ini, sehingga melalui acara ini juga, melalui Asosiasi Pendeta Indonesia (API) untuk lebih bisa membuat para pendeta-pendeta ini bersemangat lagi dalam melayani Tuhan. Juga kita perlu tahu bahwa API ini tujuannya adalah memberdayakan atau memberikan kesempatan semua pendeta untuk berkiprah dengan melakukan, tidak hanya menerima tetapi memberi.

“Kita (DPC API Surabaya) akan lakukan secara intensif yang akan ada banyak kegiatan seminar-seminar yang kita lakukan untuk bisa kita memberkati para pendeta-pendeta untuk bisa semangat. Mereka boleh melakukan sesuatu yang terbaik, mereka yang diutus Tuhan untuk menjadi berkat di dunia ini,” ujarnya.

Pungkas Pdt. Heni, “Himbauan saya, ayo mari bersemangat melalui wadah Asosiasi Pendeta Indonesia, bersama-sama membangun untuk diri kita, kalau kita bisa bangun maka otomatis jemaat kita akan ikut semangat dan kalau kita bisa melakukan yang terbaik, yang kita sadar bahwa kita ini adalah yang Tuhan pilih buat menjadi berkat, dan percaya, yakin lah pasti ada banyak jalan keluar, pasti ada terebosan-terobosan yang bisa kita lakukan bersama. Asosiasi Pendeta Indonesia pasti bisa.

Gembala Sidang Senior GBI Syalom, ibu Ester Soleman menyampaikan, Harapannya supaya lebih semangat, supaya lebih antusias, supaya bisa lebih mengerti tata cara pelayanan bukan cuma di Kota tapi di Desa, di lembah, di Gunung seperti saya. Saya pelayanannya di lembah-lembah di Papua 37 tahun.

Ia juga menghimbau supaya tetap maju tidak hanya seperti begini aja. Kurang antusias, ya memang bagus programnya, tetapi saya tidak suka program-program, yang penting implementasi pelaksanaannya yang langsung bermanfaat berdampak pada masyarakat.

Tidak hanya sekedar di gereja, kalau di gereja semuanya pada bisa. Tapi prakteknya, praktek hidupnya itu. Nomer satu pribadinya, kedua kelanjutan tindakannya.

“Jadi kita itu merasa betul-betul ada manfaat. API itu betul-betul jadi garam, jadi terang bagi dunia ini. Jadi teori sama praktek sama,” tutup Ester. (nald)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!