- iklan atas berita -

Metro Times (Purworejo) Seorang siswi di salah satu SMK Negeri Purworejo diduga melakukan aksi bunuh diri. Viral informasi beredar di media sosial bahwa aksi nekad pelajar tersebut terjadi karena dipicu oleh tindakan bullying atau perundungan yang ia alami.

Salah satu keluarga dari siswi pelaku aksi bunuh diri mengaku tidak mengetahui persoalan yang sebetulnya menimpa keponakanya itu. Di rumah remaja putri itu disebut merupakan sosok yang pendiam dan pemalu, kendati demikian ia adalah seorang wanita yang rajin dan cukup pandai.

“Sebelum meninggal, melalui WA dia cuma bilang mau keluar dari sekolah, mau kerja katanya. Saya tanya apa ada masalah, dia juga bilang tidak ada. saya pun cuma kasih nasehat supaya dia sabar kalau memang ada masalah, terus belajar karena sedikit lagi lulus,” ucapnya.

Dia menceritakan bahwa keponakanya itu saat ini sudah kelas 12 dan sedang menjalani Praktik Kerja Lapangan (PKL) di sebuah konveksi besar di Purworejo. Tak lama lagi pihak sekolah akan melakukan penarikan karena masa PKL sudah hampir selesai.

Di Gebang, remaja itu tinggal bersama sang nenek karena ayah dan ibunya sudah meninggal dunia. Jasadnya ditemukan di sebuah ladang dalam kondisi terlilit kain di leher yang diduga karena gantung diri.

ads

“Memang anak itu biasa ke kebun bantu nenek cari kayu bakar. Hari Sabtu pekan lalu dia pergi sekitar jam 9 pagi tapi sampai sore tidak pulang sehingga nenek tanya-tanya. Akhirnya keluarga di bantu tetangga cari-cari,” sebutnya.

Hingga Sabtu malam upaya pencarian yang dilakukan warga tidak menuai hasil. Ia ditemukan pada Minggu (24/9/2023) sekitar pukul 14:30 WIB oleh keluarganya.

“Saat itu tidak pamitan. Biasanya kalau mau pergi pasti pamit sama nenek. Sempat pulang antara singkong tapi dia pergi lagi tanpa pamit,” imbuhnya.

Pihak keluarga tidak tahu pasti terkait dugaan perundungan yang dialami. Keluarga pun ikhlas atas peristiwa yang terjadi pada wanita tersebut.

Kepala Sekolah terkait, menyatakan bahwa pihaknya sangat terkejut atas peristiwa yang menimpa siswanya. Dia juga kaget ada isu bullying yang dialami pelajar itu.

“Kami cukup terkejut. Soal bullying selama ini tak ada laporan dari anak-anak maupun guru pembimbing. Selama ini anaknya baik, aktif dan sering konsultasi dengan guru soal mata pelajaran. Di sekolah dia juga termasuk anak rajin,” ungkap kepala sekolah.

Menindaklanjuti isu perundungan yang dialami korban di sekolah pihak sekolah telah membentuk tim untuk melakukan penelusuran.

“Teman-temanya pasti shock dengar kabar itu, temasuk keluarga besar sekolah. Kami akan telusuri. Info dari teman-temanya baik-baik saja, tapi karena ada isu seperti itu maka kami harus telusuri,” paparnya

Terkait pembiayaan di sekolah, kepala sekolah juga mengungkapkan bahwa korban merupakan salah satu siswa penerima program PIP. Dari sisi pembayaran siswi itu tidak memiliki persoalan di sekolah.(dnl)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!