- iklan atas berita -

Metro Times (Purworejo) Kementerian Perhubungan resmi memulai pembangunan Terminal Penumpang Tipe A Purworejo yang berlokasi di wilayah Kecamatan Banyuurip atau tepatnya di depan Polres Purworejo. Pembangunan terminal baru yang menelan anggaran sekitar Rp35 miliar tersebut ditargetkan rampung pada akhir tahun 2023.

Proses pembangunan ditandai dengan peletakan batu pertama atau ground breaking pekerjaan konstruksi oleh Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi, bersama Anggota DPR RI Komisi V, Ir Sudjadi, dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Minggu (21/5) siang. Hadir dalam acara tersebut antara lain Dirjen Perhubungan Darat Hendro Sugiatno, Direktur Prasarana Transportasi Jalan Popik Montanasyah, Bupati Purworejo Agus Bastian, Ketua DPRD Purworejo Dion Agasi, dan jajaran Forkopimda.

“Dengan mengucap Bismillahirrahmanirrahim, pembangunan Terminal Penumpang Tipe A di Purworejo resmi dimulai,” kata Budi Karya Sumadi sesaat sebelum menekan tombol tanda dimulainya ground breaking bersama para pejabat lain.

Disebutkan, pembangunan terminal baru ini merupakan bagian dari program Revitalisasi Terminal Tipe A secara nasional yang dilakukan Kemenhub melalui Ditjen Perhubungan Darat. Revitalisasi dilakukan agar fasilitas dan layanan terminal semakin baik sehingga dapat menumbuhkan budaya masyarakat untuk menggunakan angkutan massal bus.

“Oleh karenanya, pembangunan terminal bus seperti di Solo, Salatiga, Demak, Purwokerto, dan sekarang di Purworejo juga sekaligus menambah fungsi terminal sebagai pusat kegiatan masyarakat dan fungsi ini bisa berkelanjutan,” sebutnya.

ads

Menhub mengungkapkan bahwa dengan mengusung konsep mix use, terminal kini memiliki tiga fungsi utama, yakni tidak hanya sebagai tempat naik turun penumpang bus, melainkan juga sebagai pendorong dan penggerak perekonomian wilayah dan sebagai pusat kegiatan sosial, seni dan budaya. Melalui konsep ini, terminal dilengkapi dengan sejumlah fasilitas seperti area komersial bagi UMKM, kuliner, pelayanan publik, hotel, tempat belanja, ruang serbaguna dan lain sebagainya.

“Lokasi baru pembangunan terminal Purworejo ini lebih strategis dan tanahnya telah dihibahkan. Keberadaan terminal baru ini diharapkan dapat semakin meningkatkan pelayanan transportasi jalan seperti bus ” ungkapnya.

Terminal baru ini dibangun di lokasi baru, yakni sekitar 500 meter dari terminal yang lama (eksisting). Terminal lama telah beroperasi sejak tahun 1994 dan ditetapkan menjadi Terminal Tipe A mulai tahun 2003. Lokasinya berada di Kecamatan Banyuurip atau di seberang Mapolres Purworejo. Nantinya terminal lama yang aset tanahnya merupakan milik desa akan dikembalikan kepada pihak desa.

Menhub menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi Jateng dan Pemerintah Kabupaten Purworejo yang telah menghibahkan tanah seluas 1,18 hektar.

“Sinergi antara pemerintah pusat dan daerah ini menjadi contoh baik bagi daerah lainnya, dalam rangka mewujudkan pelayanan angkutan darat yang selamat, aman, dan nyaman,” terangnya.

Lebih lanjut Menhub mengungkapkan, akan memberikan kesempatan kepada berbagai pihak baik itu BUMN, BUMD, swasta, untuk bekerja sama dalam pengembangan Terminal Penumpang Tipe A Purworejo melalui berbagai skema kerja sama pemerintah dan badan usaha.

“Kami juga mendorong tumbuhnya UMKM di Purworejo dan sekitarnya untuk memanfaatkan area tenant yang telah disediakan di area terminal,” tandasnya.

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menyambut baik dibangunya terminal baru di Purworejo. Menurutnya, fasilitas public tersebut dapat dimanfaatkan oleh para pelaku seni, UMKM, serta masyarakat pengguna jasa transportasi bus.

“Semoga dengan kehadiran terminal yang semakin lengkap fasilitasnya ini dapat meningkatkan perekonomian masyarakat di Purworejo dan sekitarnya,” kata Ganjar.
Usai menghadiri kegiatan groundbreaking pembangunan terminal, Menhub bersama Gubernur Ganjar dan rombongan meninjau Stasiun Purworejo yang rencananya akan direaktivasi.

Diketahui, pembangunan terminal yang dikelola oleh Kemenhub melalui Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah X Provinsi Jawa Tengah ini dibiayai dari Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) dan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dengan total pagu anggaran Rp35 miliar, yang dimulai tahun 2022 hingga tahun 2024. Mengingat pentingnya fungsi dari terminal ini, pembangunan terminal baru ditargetkan dapat selesai lebih cepat, yakni akhir tahun 2023.

Gedung terminal baru akan dibangun lebih luas dari terminal lama, yakni dengan luas sekitar 2.200 meter persegi dan akan dibangun 2 lantai. Adapun di lantai 1 akan digunakan untuk sarana parkir, area drop off, area tunggu keberangkatan, area tunggu kedatangan, area tiket dan sentra informasi, lift, area tenant, toilet, CCTV dan keamanan. Sementara, di lantai 2 terminal akan digunakan untuk fasilitas area duduk kuliner, ruang tunggu dan penitipan barang, toilet, dan area kerja Korsatpel Terminal.

Terminal ini memiliki 6 area ruang tunggu keberangkatan, 6 (enam) area keberangkatan parkir bus, dan 2 (dua) lajur kedatangan bus. Serta mampu menampung hingga 1.000-1.200 penumpang per hari dan melayani pergerakan sekitar 128 bus antar provinsi per hari.
Kehadiran Terminal Tipe A Purworejo akan menghubungkan Bandara Yogyakarta International Airport di Kulonprogo dan sejumlah destinasi wisata seperti KSPN Borobudur dan Bendungan Bener. Selain akan meningkatkan konektivitas antarwilayah perkotaan dan antar provinsi, kehadiran terminal ini diharapkan dapat mendorong potensi pariwisata, dan meningkatkan perekonomian daerah. (dnl)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!