- iklan atas berita -

 

MetroTimes (Surabaya) – Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga (FEB UNAIR) bersama Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Kanwil IV Surabaya sukses menyelenggarakan program Pengabdian Masyarakat: Peduli Usaha Mikro dan Kecil (UMK).

Program yang melibatkan 61 mahasiswa dari berbagai program studi dan mendampingi 173 UMK di 11 kabupaten/kota di Yogyakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Bali., resmi ditutup pada 30 Januari 2025 di Aula K.R.T. Fadjar Notonagara, lantai 2 FEB UNAIR

Acara penutupan dihadiri oleh pimpinan FEB UNAIR, perwakilan KPPU Kanwil IV, dosen pendamping, serta mahasiswa peserta program.

ads

Dr. Wisnu Wibowo, S.E., M.Si mengucapkan rasa terimakasih dan apresiasi penuh atas kolaborasi dengan KPPU dalam menyukseskan Program Pengabdian Masyarakat FEB Unair.

“Program ini sangat layak dan pantas untuk diteruskan oleh KPPU dan FEB UNAIR”, ucapnya. Hal itu karena selain dapat meningkatkan wawasan pada mahasiswa dalam dunia usaha dan UMK, program ini juga memperkuat keterampilan mereka dalam menganalisis masalah serta merumuskan strategi bisnis. Kegiatan ini menjadi bagian dari kerja sama jangka panjang antara FEB UNAIR dan KPPU dalam memperkuat persaingan usaha yang sehat di berbagai wilayah.

Menurut Wianu Wibowo, terhitung sebanyak 173 pelaku UMK telah mendapatkan pendampingan oleh mahasiswa peserta program dalam berbagai aspek, seperti: Digitalisasi, Pemasaran, Keuangan Digital, dan juga Branding. “Pada era sekarang, selain masyarakat perlu untuk menyesuaikan digitalisasi, tetapi digitalisasi juga memerlukan penyesuaian, terutama masalah utama kerap terjadi dalam kegiatan usaha yang memiliki keterbatasan SDM operasional. Menciptakan identitas kokoh dibalik branding dan labelling juga menjadi prioritas utama. Dengan terjamahnya improvisasi pada tiap aspek tersebut, diyakini dapat meningkatkan daya saing para perlaku usaha kecil di era digital seperti sekarang”, ungkap Wisnu.

Kanwil IV KPPU bersama FEB UNAIR sukses menyelenggarakan program pengabdian masyarakat yang melibatkan mahasiswa dalam mendukung keberlanjutan Usaha Mikro dan Kecil (UMK). Dalam sambutannya, Romi menyampaikan apresiasi atas kolaborasi ini yang memungkinkan mahasiswa terjun langsung dalam pengawasan persaingan usaha serta penguatan kemitraan sehat sesuai dengan UU No. 5 Tahun 1999 dan UU No. 20 Tahun 2008. Ia menegaskan bahwa Kanwil IV akan terus berfokus pada pengembangan ekonomi digital, energi, dan pangan sebagai agenda strategis 2025.

Program ini bertujuan mengasah intuisi mahasiswa dalam berpikir kritis, menyelesaikan masalah, serta membangun empati terhadap pelaku UMK. Hasil program ditampilkan dalam pemaparan oleh dua kelompok mahasiswa:

Kelompok 13: Sudut Peduli UMK

Fokus pada digitalisasi, branding, dan pengelolaan keuangan bagi UMK. Program ini berhasil mengadopsi sistem penjualan digital melalui WhatsApp Business, QR-code, dan i-Menu, membantu 17 mitra UMKM seperti Nasi Jagung Ibu Yuli dan Jamu Ibu Wiji meningkatkan daya saing mereka.

Kelompok 5: Pemberdayaan UMK Ponorogo

Berorientasi pada digitalisasi, branding, dan kolaborasi pemasaran. Tim ini membantu UMKM seperti Keripik Tempe Arum dan Azka Thoreng dalam pemasaran online, legalitas usaha, serta pencarian mitra seperti Swalayan Surya Slahung. Hasilnya, UMKM mitra mengalami peningkatan jangkauan pemasaran dan profesionalisme produk.

Program ini direncanakan untuk diajukan ke kompetisi nasional seperti PPK Ormawa, dengan harapan dapat mendorong partisipasi lebih luas dari mahasiswa. Acara ditutup oleh Dyah Paramita, M.Si, yang mengapresiasi sinergi antara FEB UNAIR dan KPPU serta berharap kolaborasi ini terus berlanjut demi pertumbuhan UMK yang lebih inklusif dan berdaya saing tinggi.

(nald)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!