- iklan atas berita -

Metro Times (Purworejo)-Menteri Perdagangan Budi Santoso melepas ekspor produk mainan anjing produksi PT Eco Choo Indonesia Purworejo ke Amerika Serikat dan Eropa, Selasa (25/2). Tak hanya melepaskan ekspor, dalam kunjungan itu menteri juga menyaksikan penandantangan kerjasama perdangan antara Desa Sejahtera Astra (DSA) Purworejo dengan buyer dari Inggris.

“Luar biasa DSA Purworejo punya produk yang tak disangka bisa tembus ke pasar global. Namanya Coffee Wood dan Coconut Rope Dog Chew, mainan gigitan anjing yang ternyata sangat laku di AS dan Eropa sana,” kata Budi Santoso pada kegiatan tersebut.

Budi turut senang karena nilai ekspor mainan anjing berbahan baku kayu kopi dan sabut kelapa itu mencapai Rp 35 miliar dalam setahun. Ekspor produk mainan anjing ke AS dan eropa ini sudah dilakukan selama lima kali sejak tahun lalu.

Menurut Budi, hal ini sejalan dengan program Kementerian Perdagangan. Program pertama Kementerian Perdagangan adalah pengamanan pasar dalam negeri. Bahwa pasar Indonesia sangat besar, maka harus diisi dengan produk-produk lokal buat pelaku usaha Indonesia.

ads

“Pasar kita harus diisi oleh industri-industri dalam negeri, produk-produk dari UMKM kita. Pelaku usaha kita harus jadi tuan rumah, jangan sampai kalah dengan produk-produk asing,” ujarnya.

Kedua, Kemendag memiliki program perluasan pasar ekspor. Program ini bertujuan untuk mempertemukan pelaku usaha Indonesia dengan pembeli dari luar negeri. Untuk menembus pasar asing dibutuhkan kerjasama dengan pedagang dari negara-negara lain.

“Sudah cukup banyak perjanjian yang kami lakukan dengan negara-negara yang kita sulit untuk masuk. Alhamdulillah kita bisa masuk dan sekarang sudah dalam proses,” kata dia lagi.

Program ketiga yakni UMKM bisa impor. Melalui program ini Kemendag mendorong agar UMKM Indonesia meningkatkan daya saing dengan menjaga kualitas prodak serta menjaga stabilitas produksi.

“Selain itu UMKM kita harus siap berinovasi dan beradaptasi. Kita harus punya daya saing, produk kita harus bagus untuk bisa bersaing di pasar asing,” imbunya lagi.

Wakil Bupati Purworejo, Dion Agasi Setiabudi pada kesempatan itu mengatakan bahwa PDRB kabupaten ini masih didominasi oleh sektor pertanian dan perkebunan. Pemerintah daerah sedang mendorong sektor manufaktur agar terus tumbuh

“Kami ingin manufaktur juga bangkit dan ternyata hal itu sudah dimulai PT Eco Choo, bahkan sudah mulai ekspor sejak tahun lalu. Selain mainan anjing kedepan diharapkan produk-produk yang lain juga bisa berkembang,” ujarnya.

Dion berharap DSA terus memperluas wilayah binaan serta mereplikasikan untuk industri lain di Purworejo. Menurutnya Purworejo punya banyak potensi yang bisa digarap.

Pemerintah daerah, ujarnya berkomitmen untuk mendorong pertumbuhan industri. Kedepan Pemda akan menghitung secara faktual potensi-potensi daerah seperti kopi, gula, garam serta produk unggulan lainnya.

Wabup berharap beberapa komoditas itu bisa menembus pasar global. Untuk itu pendataan dan pemetaan komoditas ini penting untuk menjaga kontinuitas.

“Kami berharap Astra terus mendukung untuk mendorong industri manufaktur Purworejo,” pungkasnya.(Tyb)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!