Masuk Pengurus LKKS Periode 2021-2024, Direktur IPWL AT TAUHID Semarang Minta Pemerintah Lebih Perhatikan Korban NAPZA

0
1200
Wakil Walikota Semarang Hevearita G Rahayu Saat Mengukuhkan Pengurus LKKS Periode 2021-2024 di Ruang Lokakrida Gedung Moch. Ichsan Balaikota Semarang baru-baru ini.
- iklan atas berita -

Metro Times Semarang – Direktur Institusi Pelayanan Wajib Lapor (IPWL) AT TAUHID Semarang Singgih Yonkki Nugroho masuk jajaran Pengurus Lembaga Koordinasi Kesejahteraan Sosial (LKKS) Masa Bhakti 2021-2024 dibawah pimpinan Sigit Joko Purwadi. Ketua Forum Rehabilitasi Sosial NAPZA (Forsosnapza) Jawa Tengah itu dikukuhkan dan dilantik oleh Wakil Walikota Semarang Hevearita G Rahayu bersama puluhan pengurus utusan dari pengelola panti asuhan, panti wreda, panti cacat dan IPWL di Ruang Lokakrida Gedung Moch. Ichsan Balaikota Semarang baru-baru ini.

Singgih Yonkki Nugroho masuk pengurus LKKS sebagai anggota Kelompok Kerja Lembaga Kesejahteraan Sosial, Difabilitas, Anak Nakal dan Korban Narkotika/Ex NAPZA dan HIV-AIDS. Masuk dijajaran pengurus, dirinya berharap pemerintah dalam hal ini Pemerintah Kota Semarang lebih memperhatikan korban NAPZA. “Saya berharap Pemkot lebih memperhatikan lagi para korban Ex NAPZA melalui IPWL yang ada di Kota Semarang, dengan memaksimalkan rehabilitasi, pendampingan dan fasilitasi pengembangan skill. Karena tren penyalahguna NAPZA terus meningkat, pendampingan inilah sebagai ikhtiar untus memutus atau meminimalisir penyalahgunaan NAPZA,” ucap Gus Yongki-sapaan akrap-Singgih Yonkki Nugroho

Ketua LKKS Kota Semarang, Sigit Joko Purwadi menuturkan LKKS bertugas untuk membina lembaga-lembaga atau yayasan yang bergerak dibidang sosial, baik panti asuhan, wreda, cacat dan NAPZA. “Saya berharap para pengurus atau pengelola untuk terus meningkatkan kualitas layanan dan program. Peningkatan kualitas salah satunya dengan dilakukannya akreditasi lembaga,” ucap Sigit

Sigit menjelaskan, dengan akreditasi tersebut diharapkan bisa meningkatkan akuntabilitas, tranparansi dan pelayanan lebih prima. Pelayanan lembaga-lembaga tersebut benar-benar bisa dipertanggungjawabkan kepada publik. “Mari kita tingkatkan citra dan mitra kepada berbagai pihak untuk kebaikan dan kemajuan lembaga kita,” ajaknya

Wakil Walikota Semarang Hevearita G Rahayu berharap LKKS bisa menjadi media silaturahmi, menjadi lembaga yang mengayomi, mensinergikan, melakukan pembinaan dan pemberdayaan panti-panti di Kota Semarang, baik panti asuhan, wreda dan NAPZA dengan beragam inovasi dan kreatifitasnya. “LKKS dibentuk diharapkan bisa menyinergikan semua dan tersinkron dengan program-program Pemkot Semarang melalui Dinas Sosial,” harapnya.

ads

Ita melanjutkan, pada tahun ini Pemkot Semarang telah menganggarkan sedikitnya 32 Milyar untuk keberlangsungan panti-panti di Kota Semarang. Menurutnya, dana tersebut dibagi-bagi untuk mengcover kebutuhan sehari-harinya. “Diluar yang kebutuhan harian, nanti dimungkinkan bisa ada usulan dari masing-masing lembaga, misal untuk kebutuhan pendidikan nanti bisa sinergi dengan Dinas Pendidikan, yang pasca lulus untuk ketrampilan bisa kerjasama dengan Dinas Tenaga Kerja dan lain sebagainya. Intinya sinergi antar Dinas/Lembaga inilah yang kita optimalkan,” pungkasnya. (af).

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!