
MetroTimes (Surabaya) – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Jawa Timur terus meningkatkan literasi keuangan masyarakat, khususnya di kalangan mahasiswa, terkait aset kripto. Dalam upaya ini, OJK bersama Asosiasi Blockchain dan Pedagang Aset Kripto Indonesia, Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI), serta Central Finansial X (CFX) menggelar Roadshow Bulan Literasi Kripto (BLK) 2025 di Universitas Airlangga (UNAIR), dengan tema “Blockchain Basics: Yuk, Pahami Kripto dengan Bijak!”
Direktur Pengawasan Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Layanan Manajemen Strategis OJK Jatim, Horas V. M. Tarihoran, menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan memperkuat pemahaman masyarakat terhadap aset digital serta mendukung regulasi yang lebih inklusif dan berkelanjutan. “Kolaborasi antara regulator, industri, dan pemangku kepentingan lainnya menjadi kunci dalam membangun ekosistem keuangan digital yang aman dan inovatif,” ujarnya.
Acara ini juga menyoroti peralihan pengawasan aset kripto dari Bappebti ke OJK pada Januari 2025, sesuai amanat Undang-Undang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU PPSK). Hal ini menjadi tonggak penting dalam penguatan regulasi aset digital di Indonesia.
Wakil Dekan I Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNAIR, Wisnu Wibowo, menambahkan bahwa Indonesia saat ini menempati posisi ketiga dalam investasi aset kripto secara global. “Edukasi seperti ini sangat penting agar masyarakat memahami manfaat dan risiko investasi kripto sebelum mengambil keputusan,” kata Wisnu.
Hadir sebagai narasumber dalam kegiatan ini antara lain Ludy Arlianto (Kepala Grup Inovasi Keuangan Digital OJK), Muhammad Naufal Alvire (Vice President of Business Development Indodax), dan Wan Muhammad Iqbal (Chief Marketing Officer Tokocrypto). Acara ini ditutup oleh Robby, Ketua Asosiasi Blockchain dan Pedagang Aset Kripto Indonesia, yang menegaskan pentingnya sinergi antara regulator dan industri dalam membangun ekosistem aset kripto yang lebih aman dan terpercaya di Indonesia.
(nald)