- iklan atas berita -

Metro Times (Purworejo) Pekerjaan tukang bangunan selama ini yang kadang dianggap kasar dan dipandang sebelah mata. Namun sesungguhnya merekalah pahlawan pembangunan. Ada sekitar 8,3 juta pekerja konstruksi di Indonesia, tetapi hanya sekitar 600 ribu orang yang tersertifikasi.

Hal itu diungkapkan Menteri PUPR, Basuki Hadi Mulyo dalam sambutannya pada acara pembagian sertifikasi tenaga kerja konstruksi yang bertempat di Alun-alun Kabupaten Purworejo Kamis (4/4) siang.

Sertifikasi sangat dibutuhkan dalam rangka mempersiapkan tenaga kerja yang terampil dan kompeten di bidanganya. Kegiatan ini merupakan rangkaian uji kompetensi yang dimulai sejak tanggal 21 Maret hingga 4 April.

“Sesuai dengan arahan Presiden, tahun 2019 perbanyak sertifikasi. Presiden pertama kali beliau meluncurkan program sertifikasi pekerja konstruksi tahun lalu di GBK. Dengan sertifikasi, akses kerja lebih mudah,” ungkap Basuki.

ads

Dalam tender proyek, ada persyaratan bahwa pekerja harus bersertifikat. Pemilik sertifikat juga akan mendapat upah lebih dibanding dengan yang belum. Hal itu juga diamini oleh Samirin, warga Kecamatan Susukan, Kabupaten Banjarnegara yang ikut hadir bersama 430 teman-temannya.

“Untuk mengajukan lamaran kerja harus bersertifikasi. Saat ini saya kerja di kontraktor lokal. Dengan sertifikasi banyak keuntungannya, sekarang kami jadi banyak pengalaman saat mengikuti uji sertifikasi, termasuk tentang keselamatan kerja,” tutur Samirin di sela-sela acara.

Pada kamis siang Menteri PUPR Basuki Hadi Mulyo membagikan piagam sertifikasi untuk pekerja sebanyak 5000 pekerja konstruksi dari Magelang, Banjarnegara, Wonosobo, Cilacap, Purbalingga, Purworejo, Kebumen dan Banyumas. (dnl)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!