- iklan atas berita -

Metro Times (Purworejo) Bagi masyarakat Purworejo dan sekitarnya yang ingin merasakan sensasi baru minum kopi di bus sambil melihat pemandangan sepanjang jalan Purworejo menuju Bandara YIA Jogjakarta di Kulon Progo kini ada di Kabupaten Purworejo. Dengan tarif sangat terjangkau, para pecinta kopi dan travelling bisa merasakannya lewat layanan baru bernama Coffee On the Bus yang diluncurkan oleh PO Sumber Alam.

Kedatangan bus pariwisata Sumber Alam dengan bunyi klakson khasnya disambut wajah ceria sejumlah penumpang saat akan berhenti di depan kawasan Masjid Agung Purworejo, Sabtu (18/7) siang sekitar pukul 13.40 WIB. Penasaran, sejumlah mediapun mengikuti perjalanan menuju Bandara YIA Kulon Progo.

Lantunan tembang-tembang kenangan dari sebuah layar LCD bagian depan bus seakan membawa penumpang untuk duduk tenang. Sejenak bersandar, suasana layaknya café langsung terasa. Ada 6 meja dengan 24 tempat duduk yang ditata serupa café modern.

Sejumlah penumpang lain yang memulai perjalanan dari Garasi PO Sumber Alam di Kutoarjo tampak sudah asyik menikmati berbagai menu yang disajikan oleh seorang barista dari produk kuliner berlabel Ruang Ngopi. Ada minuman kopi tubruk, kopi susu, coklat, teh, lemon tea, wedang uwuh, dan beberapa minuman lain. Untuk makanan ringannya, ada beberapa pilihan menu yang berganti setiap harinya, seperti dimsum, pudding, dan kue.

Barista pun akan langsung menghampiri para penumpang baru untuk menawarkan menu.

ads

“Untuk minuman bisa pilih berbagai varian, tapi untuk snack tiap trip berganti-ganti. Kali ini ada menu dimsum,” kata Amat Nur Salim (18), barista Ruang kopi.

Ya, perjalanan kali ini adalah trip perdana Coffee On The Bus setelah beberapa hari sebelumnya dilakukan trip uji coba yang juga diikuti Wakil Bupati Purworejo, Yuli Hastuti SH. Dijadwalkan, ada 2 kali keberangkatan setiap harinya yang dimulai dari Garasi PO Sumber Alam di Kutoarjo. Keberangkatan sesi pertama pukul 13.00 WIB dan keberangkatan kedua pukul 16.00 WIB.

Dengan kecepatan rata-rata 50 Km/jam, para penumpang disuguhi pemandangan indah, antara lain berupa sawah serta bukit krast di beberapa sisi jalan. Rute yang ditempuh menuju bandara melewati jalan kawasan Pantai Congot dengan suguhan terowongan underpass serta jalan melingkar menuju area bandara.

Pada pukul 14.40 atau tepatnya satu jam perjalanan, bus sejenak berhenti di area parkir bandara dan memberi kesempatan pada penumpang untuk berfoto dengan latar belakang berbagai fasilitas yang ada di bandara.

“Saya baru kali ini ikut trip karena ini kan juga perdana,” kata Acong (30), peserta trip asal Desa Ngleter Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang.

Acong tidak sendirian. Ia mengajak istri dan anaknya yang masih berusia 3 tahun. Informasi adanya trip didapatkan dari YouTube milik owner PO Sumber Alam Anthony Stephen Hambali (Tony).

“Kebetulan saya mengikuti chanelnya beliau. Ini tadi berangkat dari Magelang naik motor dua jam,” ujarnya.

“Untuk tarifnya saya membayar Rp150 ribu untuk dua orang,” imbuhnya.

Selain Acong, dalam perjalanan siang itu juga turut beberapa anggota komunitas pecinta foto bus yang rela membayar Rp75.000 per orang. Mereka mengaku merasakan sensasi unik dari Coffee On the Bus.

“Kami berempat memang foto-foto bus. Kesannya terhadap bus ini ya ada nuansa baru berwisata di Purworejo,” ucap Raysa Aditya Rahman (15), pecinta foto bus asal Kutoarjo yang tercatat sebagai siswa kelas X SMA N 2 Purworejo.

Perjalanan pulang ditempuh dengan rute melalui jalan keluar dari bandara menuju jalan raya dangan kecepatan rata-rata 70 Km/jam. Tepat pukul 15.20 bus sudah tiba di lokasi semula.

Menurut owner PO Sumber Alam, Anthony Stephen Hambali, Coffee On the Bus menjadi inovasi trip bagi generasi milenial dan keluarga muda yang haus eksistensi di media sosial. Dengan bus pariwisata ini, pecinta wisata, traveling, atau masyarakat umum pun bisa mendapatkan pengalaman baru mengunjungi destinasi wisata modern Bandara. Selain rute normal Kutoarjo-Bandara, bus juga bisa disewa khusus untuk perjalanan wisata lain sesuai permintaan.

“Sewa bus pariwisata tergantung jarak dan durasi wisatanya,” ungkapnya. (Dnl)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!