- iklan atas berita -

Metro Times (Magelang) Akmil menggelar Seminar Nasional Akademi Militer tahun 2020 dengan tema “Dampak Pendemi Covid-19 Terhadap Ketahanan Nasional Bangsa Indonesia”, mulai pukul 08.00 WIB sampai dengan 15.00 WIB bertempat di Gedung Moch. Lilly Rochli, Rabu (23/09).

Pada Seminar Nasional ini bertindak sebagai Keynote Speaker Meutya Viada Hafid Ketua Komisi I DPR RI (secara virtual) dengan narasumber secara tatap muka langsung : Prof. Mahfud Sholihin, M.Acc, Ph.D., Guru Besar FEB UGM, Dr. H. Ahmad Wijayanto (Dosen Antropologi UGM dan Pendakwah Nasional), Mayjen TNI Rudianto (Deputi IV Bidang Koordinator Pertahanan Negara Kemenko Polhukam RI dan dr. Ika Trisnawati, MSc.,Sp.PD(KP), (Dokter Spesialis Paru dan Ahli Covid-19 RSUP Dr. Sardjito dan UGM Yogyakarta.

Untuk penanggap utama Dr. Hariyadi Sukamdani, M.M., (Ketua APINDO) dan moderator Naiza Rosalia, S.Sos.,M.Si. (Penyiar Berita & Dialog TVRI Jateng).

Hadir dalam Seminar ini para Pejabat Distribusi Akmil, Taruna dan Taruni Akmil, Taruna/Taruna AAL, AAU dan Akpol (Daring), serta para perwakilan Mahasiswa Magelang, Jogja dan Semarang.

Gubernur Akmil Mayor Jenderal (Mayjen) TNI Totok Imam Santoso, S.I.P., S.Sos., M.Tr.(Han) dalam kesempatan seminar ini menyampaikan secara virtual dari Tarakan.

ads

“Dampak Pademi Covid-19 Terhadap Ketahanan Nasional Bangsa Indonesia membuat Ketahanan Nasional Bangsa Indonesia sedang diuji dalam menghadapi Ancaman Pandemi Covid-19, dan tema seminar ini sangat relevan dengan kondisi bangsa Indonesia saat ini dalam berjuang bersama untuk mengatasi pandemi menuju Indonesia sehat, ekonomi kuat dan Indonesia maju,” terangnya.

Mayjen TNI Totok Imam juga memaparkan,

”Ketahanan pribadi yang kuat menjadi fondasi dasar dalam membangun ketahanan nasional dan pandemi Covid-19 secara parsial menyerang ketahanan pribadi dan pada perkembangannya berdampak luas hingga berpengaruh terhadap Ketahanan Nasional. Hal ini membutuhkan perhatian serius dan “sinergi nasional” dari semua komponen bangsa Indonesia,” jelasnya.

Selanjutnya Gubernur Akmil menguraikan sasarannya dari seminar ini, bahwa Indonesia akan bebas dari pandemi Covid-19, masyarakat sehat, bangkitnya kekuatan ekonomi, bidang Sosial Budaya dan Pertahanan Keamanan, yang mampu mewujudkan ketahanan nasional Indonesia maju.

“Semoga dalam Seminar Nasional ini dapat menghasilkan kajian pemikiran sebagai masukan positif kepada Akademi Militer sebagai lembaga pendidikan militer dalam mengabdikan diri kepada bangsa dan Negara,” pesannya.

Untuk narasumber yang pertama Prof. Mahfud Sholihin, menyampaikan, Impliksi Pandemi COVID-19 yang terus memburuk telah menyebabkan pukulan yang berat bagi perekonomian Indonesia. Meskipun pemerintah telah berupaya untuk mengatasi pandemi COVID-19 dan meredam dampak ekonomi, namun data-data terkini masih menunjukkan kondisi yang belum stabil dan penuh ketidakpastian. Sistem ketahanan nasional perlu untuk selalu ditinjau dan diperkuat guna meredam guncangan ketidakpastian sebagai dampak dari pandemi. Sistem ketahanan ekonomi yang kuat dapat menjamin negara untuk segera pulih dari krisis. Dengan kondisi yang sudah digambarkan di atas, maka bangsa Indonesia harus betul-betul mengamalkan Pancasila. Kita harus lebih mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa (sila-1), meningkatkan rasa kemanusiaan (sila ke-2), bersatu untuk meningkatkan ketahanan nasional (sila ke-3), mengedepankan kepemimpinan yang penuh hikmat dan bijaksana (sila ke-4), dan mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia (sila ke-5)”.

Kemudian narasumber Dr. H. Ahmad Wijayanto menguraikan, warisan dan kearifan budaya yakni sebuah ide besar yang harus disosialisasikan adalah semangat dalam menjalani kehidupan dan jaga kesehatan untuk kebaikan hidup di masa depan. Munculnya virus corona baru dalam abad ini bakal melahirkan jejak baru kebudayaan bangsa ini dan cara masyarakat global membangun peradaban baru. Sebelas tembang macapat yang menggambarkan perjalanan kehidupan manusia. (yakni ; Maskumambang, Mijil, Sinom, Kinanthi, Asmaradana, Gambuh, Dhandanggula, Durma, Pangkur, Megatruh, Dan Pucung).

Selanjutnya narasumber Mayjen TNI Rudianto Menyampaikan, untuk mendukung pemerintah, perlu adanya masyarakat untuk mengambil bagian melalui peningkatan disiplin mematuhi protokol kesehatan (pakai masker, jaga jarak dan mencuci tangan). Pemerintah pusat dan daerah, masyarakat atau komunitas, akademisi, pengusaha, dan media (pentahelix) perlu bersatu dan terpadu dalam penanganan Covid-19. Guna menumbuhkan ekonomi, masyarakat diharapkan tidak konsumtif, cinta produk dalam negeri, belanja produk lokal, harus sadar dan mau bercocok tanam, berkebun, sehingga ada resilience ketahanan pangan.

Untuk narasumber berikutnya dr. Ika Trisnawati menekankan, bagaimana meningkatkan sistem imun tubuh, yang pertama hindari stres. Stres yang tidak terkendali dan berkepanjangan akan meningkatkan hormone kortison. Dalam jangka panjang akan menurunkan kekebalan sistem imun. Kemudian hindari rokok dan alkohol, asap rokok dan alkohol secara berlebih dapat merusak sistem imun. (rif)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!