Bedah Profil Calon Presiden RI Prabowo VS Jokowi "Versi Metro Times"
- iklan atas berita -

Laporan khusus : Jaques Antonius Latuhihin

MetroTimes.Dalam waktu dekat masyarakat Bangsa Indonesia akan melakukan pemilihan Calon Presiden Republik Indonesia perisode 2014-2019.Untuk itu, masyrakat diharapkan cerdas,teliti dan bijak dalam menentukan pilhan Calon Pemimpin Bangsa Indonesia ke depan.

Ada baiknya Masyarakat melihat,mengenali dan memahami Siapa Mereka, Bagaimana Track Record Mereka, Bagaimana Kepribadiaan Mereka, Keseharian dan Terobosan Meraka dalam menjabat berikut pemahaman mengenai Calon Presiden Indonesia versi Metro Times.

Jokowi
Jokowi

Calon Presiden Joko Widodo alias Jokowi, Dikenal masyarakat luas sebagai sosok yang sederhana, Tegas, dengan gaya Blusukan yang menunjukan kepedulian Pemimpin pada permasalahan di lapangan. Hal tersebut lebih efektif ketimbang hanya mendapat laporan dari secarik kertas di meja kantor.

Dalam sistem Pemerintahan dan Birokrasi, Jokowi sudah sangat mumpuni. Hal ini terbukti dengan 2 x masa bakti memimpin sebagai Walikota Surakarta(Solo) dan terakhir menjabat sebagai Gubernur Provinsi DKI Jakarta.

ads

Dalam kepemimpinan nya, berbagai Sikap dan Kebijakan yang mendukung perubahan lebih baik telah di Buktikan Jokowi. dalam hal ini semasa pemerintahan Jokowi berbagai terobosan telah di cetuskan. di antaranya Mempercepat Sistem Birokrasi dalam pelayanan Masyarakat menjadi lebih cepat, lebih mudah dan lebih ekonomis.

Memberikan Jaminan kepada Masyarakat Miskin baik dalam hal Kesehatan dan Pendidikan. Penegakan Hukum dengan cara Diplomasi dan tegas telah dibuktikan dengan merelokasi para pedagang dan permukiman kumuh.

Berbagai hasil kerja keras Jokowi dibuktikan dengan banyaknya Penghargaan yang di raihnya semasa menjabat hal tersebut menjadi Bukti dan Fakta bahwa dirinya menjadi Sosok pemimpin unggul dan kredibilitasnya tidak perlu diragukan lagi.

Saat ini Jokowi masih di sangkut masalah Pengadaan Bus TransJakarta, lain dari itu Jokowi belum ada celah.

Prabowo
Prabowo

Calon Presiden Prabowo Subianto.Dikenal Masyakarat luas sebagai sebagai sosok berKharisma, Tegas, dan Pekerja Keras. Ia juga menjabat sebagai Ketua Umum Partai Gerinda dan Ketua HKTI yakni Himpunan Kelompok Tani Indonesia.

Beliau adalah seorang tokoh militer dan politik Indonesia. Seorang mantan perwira tinggi TNI Angkatan Darat, ia pernah menjabat sebagai Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus dengan pangkat Mayor Jenderal, dari bulan Desember 1995 hingga Maret 1998, dan kemudian dipromosikan menjadi Panglima Kostrad dengan pangkat Letnan Jenderal. Namun, baru dua bulan menjabat, ia diberhentikan pada bulan Mei 1998 oleh Presiden B.J. Habibie karena menggerakan pasukan Kostrad dari berbagai daerah menuju Jakarta di luar komando resmi Panglima ABRI saat itu, Wiranto, sehari setelah Habibie diangkat menjadi Presiden menggantikan Soeharto

Setelah tak aktif lagi dalam dinas militer, ia menjadi pengusaha, dan kemudian mulai aktif dalam politik dengan mendirikan Partai Gerakan Indonesia Raya. Ia mencalonkan diri sebagai wakil presiden pada pemilihan umum presiden Indonesia 2009 mendampingi Megawati Soekarnoputri dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, tetapi hanya berhasil meraih sekitar 26,79% dari suara nasional, dan gagal terpilih.

Dalam Sistem Kemiliteran Prabowo tidak perlu diragukan kredibilitasnya, Sosok pemimpin Tegas dan pekerja keras berbagai keberhasilan telah dicapainya.

Diantaranya, Operasi Timor Timur, Prabowo memimpin misi untuk menangkap Nicolau dos Reis Lobato, wakil ketua Fretilin yang pada saat itu juga menjabat sebagai Perdana Menteri pertama Timor Timur. Dengan tuntunan Antonio Lobato yang merupakan adik Nicolau Lobato, kompi Prabowo menemukan Nicolau Lobato di Maubisse, lima puluh kilometer di selatan Dili. Nicolau Lobato tewas setelah tertembak di perut saat bertempur di lembah Mindelo pada tanggal 31 Desember 1978.

Pada akhir tahun 1992, Xanana Gusmao berhasil ditangkap dalam operasi yang dipimpin oleh Letnan Kolonel Prabowo.Informasi mengenai keberadaan Xanana Gusmao diperoleh dari sadapan telepon Ramos Horta di pengasingan.

Penyelamatan Mapenduma Pada tahun 1996, Komandan Kopassus Prabowo Subianto memimpin operasi pembebasan sandera Mapenduma. Operasi ini berhasil menyelamatkan nyawa 10 dari 12 peneliti Ekspedisi Lorentz ’95 yang disekap oleh Organisasi Papua Merdeka (OPM)

Pengibaran Bendera Merah Putih di Puncak Everest.Pada tanggal 26 April 1997, Tim Nasional Indonesia ke Puncak Gunung Everest berhasil mengibarkan bendera merah putih di puncak tertinggi dunia setelah mendaki melalui jalur selatan Nepal. Tim yang terdiri dari anggota Kopassus, Wanadri, FPTI, dan Mapala UI ini diprakarsai oleh Komandan Jenderal Kopassus, Mayor Jendral TNI Prabowo Subianto

Pengamanan Reformasi Tragedi Mei 1998.Sebagai Pangkostrad yang membawahi pasukan cadangan ABRI yang jumlahnya cukup besar pada waktu itu (sekitar 11 ribu prajurit) , Prabowo dimintai pertolongan oleh Panglima Kodam Jaya untuk mengamankan Jakarta yang berada dalam suasana kacau. Permintaan ini dipenuhi Prabowo dengan membantu mengamankan sejumlah bangunan penting, khususnya rumah dinas Wakil Presiden B.J. Habibie di Kuningan.

Meskipun akhirnya perannya ini kemudian menimbulkan kontroversi, namun ia juga mengambil beberapa langkah penting yang menentukan arah reformasi pada waktu itu. Antara lain ia berhasil membujuk Amien Rais untuk membatalkan rencana doa bersama di Monas.Ia juga bertanya kepada Habibie mengenai kesiapannya jika sewaktu-waktu Soeharto turun, apakah siap menjadi Presiden, yang memberi sinyal kepada Habibie untuk bersiap menggantikan Soeharto.

Selain itu pada 14 Mei 1998, Prabowo berinisiatif mengadakan silaturahmi dengan beberapa tokoh reformis seperti Adnan Buyung Nasution, Setiawan Djodi, Rendra, Bambang Widjajanto, dan lain-lain. Ia juga sempat didesak untuk memainkan peran seperti Suharto pada tahun 1965, yang secara tegas ditolaknya karena merasa bahwa masih berada di bagian bawah jenjang protokoler kepemimpinan dalam masa genting, berbeda dengan peran Suharto waktu itu yang memungkinkan untuk mengambil kendali karena kosongnya kepemimpinan TNI selama hilangnya para jendral. Selain itu, ia menyatakan tidak ingin kudeta terjadi karena hanya akan menimbulkan kudeta-kudeta lainnya.

Selanjutnya, Prabowo harus menjalani sidang Dewan Kehormatan Perwira. Dalam sidang tersebut, Prabowo disinyalir terlibat dalam penculikan aktivis saat masih menjabat sebagai Danjen Kopassus. 15 Perwira tinggi bintang tiga dan empat mengusulkan ke Pangab Wiranto agar Prabowo dipecat. Hal itu dianggap sebagai akhir karier militer Prabowo namunPembicaraan tersebut dibantah oleh Prabowo.

Dalam berbagai Tindakan Prabowo di atas, Prabowo di hadapankan pada Kasus HAM oleh Keluarga Korban Tragedi Reformasi Mei 1998.

Jaques Antonius Latuhihin
Jaques Antonius Latuhihin

Menurut Pengamatan Saya(Jaques Antonius Latuhihin/Metro-Times) Tindakan Prabowo saat itu karna Beliau hanya menjalan Tugas sebagai seorang Jendral dalam Mengaman kan status Darurat Negara. terlebih lagi kondisi Politik dan berbagai aspek Kondisi Negara sangat Kacau.

Saat ini Masyakarat, Politikus, Pengusaha, Agamawan dan berbagai lapisan masyarakat harus melihat kedepan dan bukan kebelakang. Siapapun Presidennya nanti harus membuat Bangsa Indonesia Menjadi Lebih Baik.

selanjutnya Metro-Times akan mencoba Bedah Profil Calon Wakil Presiden Hatta Rajasa VS Jusuf Kalla  dan Susunan Presiden dan Wakil Presiden serta Susunan Menteri Favorit Versi Metro Times Untuk Indonesia Lebih Baik, Jujur, Terbuka dan Bebas Korupsi.

 

 

 

 

 

 

 

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!