Metro Times (Purworejo) BPJS Ketenagakerjaan/BP Jamsostek KCP Purworejo menempati gedung kantor baru di Jalan Brigjen Katamso 108 Purworejo, tepatnya RT 1 RW 4 Kelurahan Pangenrejo Kecamatan Purworejo. Keberadaan kantor baru dengan kontruksi gedung 2 lantai ini menjadi upaya BPJS Ketenagakerjaan dalam mengoptimalkan pelayanan kepada masyarakat.
Kepala BPJS Ketenagakerjaan KCP Purworejo, Rosalina Agustin SE, mengatakan bahwa pihaknya secara resmi meninggalkan kantor lama di Jalan Tentara Pelajar 219 Kelurahan Kledung Kradenan Kecamatan Banyuurip dan menempati kantor baru sejak Senin (3/5) kemarin. Menurutnya, kantor ini tidak hanya strategis karena lebih merapat ke tengah kota, melainkan juga representatif karena memiliki ruang-ruang kerja dan pelayanan serta lokasi parkir yang lebih representatif.
“Alhamdulillah kita sudah mendapatkan lokasi yang strategis. Ini menjadi upaya kita untuk mempermudah pelayanan kepada masyarakat, khususnya peserta,” kata Rosa, saat dikonfirmasi metrotimes di kantornya, Rabu (5/5).
Disebutkan, tidak ada acara atau prosesi khusus memasuki kantor baru guna mencegah adanya kerumunan yang berpotensi terjadinya penularan Covid-19. Hanya dilakukan doa bersama sederhana untuk memohon keselamatan kerja di lokasi baru.
“Di kantor lama juga sudah kita pasang informasi terkait kepindahan kantor,” sebutnya.
Rosa mengungkapkan bahwa adanya kantor baru menjadi motivasi tersendiri bagi segenap karyawan untuk meningkatkan kinerja, khususnya untuk terus menambah jumlah kepesertaan. Hingga saat ini tercatat ada sebanyak 22.372 peserta dari sektor pekerja penerima upah dan 5.175 peserta dari sektor bukan penerima upah atau informal.
Menurutnya, kesadaran pekerja infrormal, seperti petani dan pedagang, di Kabupaten Purworejo masih kurang untuk mengikuti program jaminas sosial BPJS Ketenagakerjaan. Padahal, risiko kerja yang mereka miliki juga cukup tinggi.
Karena itu, pihaknya terus bekerja keras untuk melakukan sosialisasi.
“Kami terus memperbanyak sosialisasi dengan menggandeng pemerintah desa. Kami berupaya membangun kesadaran dulu ke perangkat desa sehingga diharapkan akan lebih mudah memberikan sosialisasi kepada masyarakatnya,” ungkapnya. (dnl)