- iklan atas berita -

Metro Times (Semarang) – Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler 81 UIN Walisongo Posko 21 tidak hanya sekadar kunjungan, tetapi juga mendukung pemberdayaan difabel di Desa Kalibeji Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Kegiatan kongkrit-nya, tim KKN Posko 21 mengadakan latihan awal teknik canting pada proses pembuatan batik tulis bersama difabel yang berbakat, Kamis (2/11). Pelatihan ini sebagai bagian dari upaya tim KKN untuk mendukung inklusi sosial dan ekonomi.

Dalam kegiatan ini tim KKN tidak hanya menyimak penjelasan teknik-teknik canting yang diberikan oleh Ibu Hartatik (difabel batik tulis), tetapi juga melakukan praktik secara langsung teknik pencantingan. Sambil praktik langsung ibu Hartatik menyampaikan teknik dasar pencantingan yang baik dan benar, “Posisikan tangan kalian senyaman mungkin saja, kalau nyaman pasti hasilnya lebih bagus dan tidak terlalu melelahkan, selain itu, pengambilan malam cukup sepertiga dari volume canting untuk menghindari tetesan malam ke kain batik,” jelasnya.

Ketua komunitas difabel batik tulis, Nur Azam memberikan informasi mendalam tentang proses pewarnaan batik tulis. Ia menjelaskan berbagai jenis pewarna yang digunakan dan teknik pewarnaan yang menghasilkan warna-warna cerah dan tajam pada kain batik, diantaranya yakni: naftol, remasol, indigosol serta beberapa pewarna alami.
“Pengetahuan ini memberi wawasan baru bagi anggota tim KKN tentang kerumitan seni pembatikan,” terangnya.

Ia berharap melalui pengenalan proses batik tulis ke semua kalangan termasuk tim KKN posko 21 akan menjadi contoh inspiratif bagi masyarakat luas dan dapat mengajak semua orang untuk melihat potensi dan keberanian di balik berbagai keterbatasan.

Ziad Arkham, salah satu tim KKN posko 21 menuturkan tentang pengalamanya saat mempraktikkan proses pencantingan. “Proses pembatikan ini sangat menyenangkan, namun cukup sulit karena banyak hal yang perlu diperhatikan untuk mendapatkan hasil yang baik,” tuturnya.

ads

Ziad melanjutkan, tim KKN Posko 21 berharap bahwa melalui kegiatan ini, dapat membantu membuka pintu peluang bagi difabel lainya dalam dunia seni, membangun jalan menuju kemandirian ekonomi serta memupuk rasa percaya diri. (Tim KKN Posko 21 UIN Walisongo/af).

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!