METROTIMES (Teminabuan) – Dewan Perwakilan Rakyat Papua Barat melaksanakan kegiatan Reses 2 (dua) Pimpinan dan Anggota DPR-PB Tahun Anggaran 2019 bertempat di salah satu ruang kuliah kampus Akademi Komunitas Negeri Sorong Selatan ( Akness ) yang berada dibawah naungan Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan tinggi Universitas Papua PDD –AK Sorong selatan
Hadir dalam acara ini Anggota Fraksi Otonomi Khusus Yonadap Trogea, SE, Koordinator Akademi Komunitas Negeri Sorong Selatan (Akness) Ir. F. A Paiki MS, Koordinator Kabupaten Akness Helena Tuririday, S.Si, MSi, salah satu pendiri Kampus Akness Michael Momot, S .Pd, tokoh masyarakat Yunus Duwit, SE, serta puluhan Mahasiswa alumni, Dosen dan civitas akademi.
Koordinator Akness Ir. F. A Paiki. MS menjelaskan Akness merupakan suatu pilar pendidikan di Kabupaten Sorong Selatan sehingga yang diharapkan sekarang adalah agar pemerintah segera memproses menjadi satuan kerja mandiri sebagai akademi Komunitas Negeri.
Untuk pengembangan menjadi satuan kerja mandiri pihaknya harus memenuhi sejumlah persyaratan pendirian sebuah perguruan tinggi diantaranya sumber daya manusia, sarana prasarana dan pembiayaan, persoalan yang kini dihadapi pihaknya adalah pembiayaan,”Ungkapnya.
Untuk itu kami minta kesediaan Pemerintah Daerah dan Provinsi Papua Barat untuk mengambil langkah langkah dalam rangka menjadikan kampus ini menjadi satuan kerja mandiri. Melalui DPR Provinsi Papua Barat secara khusus dengan Reses yang dilakukan DPRD Otsus Yonadap Trogea, SE dari Fraksi Otonomi Khusus ini kami harapkan persoalan ini dapat dijawab”, jelasnya
Sementara itu Koordinator Kabupaten Akademi Komunitas Negeri Sorong Selatan (Akness) Helena Tuririday, S.Si, MSi menambahkan kampus ini berada dibawah naungan Dirjen kelembagaan Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan tinggi, Universitas Papua PDD – Ak Kabupaten Sarong Selatan. Pasalnya, kampus ini hanya diberikan masa pembinaan selama 3 Tahun, menyangkut alokasi dana operasional kampus, kami berharap ada bantuan dari Pemda mengingat bahwa komitmen awal saat pendirian kampus, Pemkab Sorsel bersedia mensupport pengembangan kampus ini kedepan. “Jawabnya
Menurutnya yang dibutuhkan saat ini adalah penyerahan Aset kampus Aknes dari pemerintah Kabupaten Sorong Selatan kepada Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan tinggi dan juga surat komitmen dari pemerintah daerah yang menyatakan bersedia membantu melaksanakan sharing dana kepada kampus Aknes sebagai upaya mempercepat terbentuknya satuan kerja mandiri Akademi Komunitas Negeri Sorong Selatan.
Sementara itu Anggota Fraksi Otonomi Khusus Yonadap Trogea, SE menjelaskan bahwa pihaknya hadir di kampus Akness untuk mendengarkan secara langsung aspirasi masyarakat secara khusus pimpinan lembaga dan para dosen, alumni dan mahasiswa dan berbagai pihak lainnya ini akan menjadi laporan resmi pihaknya kepada lembaga DPR PB.
“Di DPR nanti kami akan men Follow up lanjutan, menurutnya selain Akness ada sejumlah kampus lainnya yang ada di Sorong Selatan untuk itu pemerintah kabupaten Sorong Selatan harus membuka diri untuk melihat lembaga perguruan tinggi yang ada di kabupaten Sorong Selatan. “tambahnya
“Ini menjadi perhatian kami dari Fraksi Otsus karena menyangkut pemberdayaan Orang Asli Papua (OAP), kita akan mendorong karena berkaitan dengan ciri khas OAP kearifan lokal pemberdayaan ekonomi kerakyatan masyarakat ditingkat lokal untuk itu lembaga ini harus tetap ada,”imbuhnya..
Kami akan mengkomunikasikan dengan Gubernur untuk mendorong apa yang menjadi kewenangan provinsi dan apa yang menjadi kewenangan pusat terkait dengan perijinan dan hal lainnya agar dapat mempercepat proses ini.
Dalam kesempatan ini dilaksanakan diskusi dan dialog penyampaian aspirasi baik dari pihak kampus, mahasiswa, alumni, tokoh masyarakat, serta dosen yang diterima secara langsung oleh DPRD Fraksi Otsus Yonadap Trogea, SE. (JL)