- iklan atas berita -

Metro Times (Purworejo) Sebuah even budaya bertajuk Gendhing Setu Legi yang telah sukses digelar 2 kali dalam akhir tahun 2019 bakal terus berlanjut sepanjang tahun 2020 dan tahun-tahun berikutnya. Pagelaran pertama tahun ke-2 akan berlangsung di Pendopo Kabupaten Purworejo pada Sabtu (11/1) malam.

Ketua Penyelenggara, Melania Sinaring Putri SSn, menyebut bahwa Gendhing Setu Legi” digagas oleh sejumlah komunitas seni dan budaya di Kabupaten Purworejo sebagai sarana berkumpul masyarakat Jawa, khususnya di area Purworejo dan sekitarnya. Kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan kembali seni budaya Jawa, meningkatkan kecintaan sebagai orang Jawa, serta mencoba memfasilitasi eksistensi dan aktualisasi diri kesenian lokal Purworejo.

Pemilihan hari Setu didasari pada tradisi Jawa untuk nguri-uri tradisi orang Jawa yang melakukan pengetan untuk hari lahir, weton, atau hari tertentu yang dianggap sakral. Dalam hal ini kemudian mengambil Hari Jadi Kabupaten Purworejo pada 27 Februari 1831 yang jatuh pada hari Minggu Pahing sebagai satu pijakan utama dalam penyelenggaraannya, sehingga kebiasaan orang Jawa melakukan lek-lekan (begadang) di malam hari sebelumnya itulah yang kemudian jatuh pada Sabtu Legi.

“Gendhing Setu Legi mengundang seluruh masyarakat untuk datang selaku orang Jawa dengan menggunakan pakaian Jawa lengkap berupa surjan lurik, jarik, blangkon/ udheng/ iket dan pusaka untuk pria serta kebaya dan jarik untuk perempuan, serta memberikan ruang berinteraksi dengan menggunakan tata cara dan bahasa Jawa,” sebutnya saat gladi bersih di Pendopo Kabupaten, Jumat (10/1) sore.

Menurutnya, Gendhing Setu Legi kali ini telah memasuki tahun ke-2 dan pagelaran ke-1. Sebelumnya, pada tahun 2019, Gendhing Setu Legi telah digelar selama 2 kali pagelaran, yakni pada 2 November 2019 dan 7 Desember 2019.

ads

“Semoga Gendhing Setu Legi menjadi salah satu upaya nyata akan pelestarian seni budaya Jawa sekaligus sebagai bukti bahwa putra-putri Purworejo masih berpegang teguh pada falsafah dan nilai-nilai kearifan lokal serta jadi dirinya sebagai masyarakat Jawa,” jelasnya.

Dalam gelaran sebelumnya ditampilkan Beksan Gambyong dan Pejuang dan pada Sabtu (11/1) nanti akan disajikan Beksan Golek Ayun-Ayun dan Beksan Anoman Cakil. Beksan Golek Ayun-Ayun (karya K.R.T Sasmintadipura/ Rama Sas) menceritakan tentang seorang gadis beranjak dewasa yang gemar bersolek dan berhias diri. Golek merupakan istilah dalam bahasa Jawa yang berarti mencari. Dalam konteks Beksan Golek, mencari adalah upaya menemukan jati diri menuju alam kedewasaan, tidak terkecuali dengan Golek Ayun-Ayun.

Selanjutnya, akan disajikan beksan yang menceritakan kehebatan Anoman dalam bertempur melawan Cakil. Raksasa yang telah menghalangi tugasnya dalam menebar kebaikan. Di sela-sela kedua beksan tersebut, hadirin akan diajak menikmati Gendhing Pendhapa yang akan dibawakan oleh berbagai seniman lintas generasi. Akhirnya, gelaran Gendhing Setu Legi akan ditutup dengan sesi Wedhar Kawruh.

“Kali ini yang akan menjadi tema pembahasan adalah Edukasi Tumpeng untuk Upacara Jawa,” ungkapnya.

Plt Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Dinkominfo), Stephanus Aan, menyatakan apresiasinya terhadap penyelenggaraan Gendhing Setu Legi. Even budaya ini sekaligus masuk dalam program Dinkominfo, yakni Forum Komunikasi (FK) Media Tradisional (Mitra).

“Kegiatan ini digagas dari dan oleh komunitas, Pemkab hanya memfasilitasi dan memberikan dukungan,” katanya.

Menurutnya, Gending Setu Legi hampir sama dengan kegiatan rutin Dinkominfo, yakni Critical Voice Point (CVP). Hanya saja, CVP memiliki cakupan tema yang lebih luas dalam setiap penyelenggaraannya.

“Ini juga menjadi wadah komunikasi dan penggalian gagasan untuk pembangunan daerah, khususnya dari aspek seni dan budaya lokal dan tradisi,” tandasnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!