- iklan atas berita -

Metro Times (Purworejo) Ratusan siswa dari sembilan SMA/SMK sederajat di Kabupaten Purworejo unjuk kreativitas dalam even Grebeg Kamardikan di Alun-alun Purworejo, Sabtu (24/8). Tidak hanya tampil anggun dengan balutan busana karnival, siswa dari masing-masing sekolah juga tampil patriotik mengenakan kostum dan properti berkarakter tokoh pejuang atau pahlawan lokal asal Purworejo.

Sejak siang hingga sore, ribuan warga berbagai kalangan dan usia antusias menyaksikan even tahunan yang dihelat Pemerintah Kabupaten Purworejo untuk memeriahkan HUT ke-74 Republik Indonesia ini. Bupati Purworejo Agus Bastian SE MM hadir dan menyaksikan bersama istri, jajaran Fokopimda, Sekda Said Romadhon, dan para kepala OPD.

Semarak Grebeg Kamardikan tampak sejak munculnya sembilan kontingen dari halaman Pendopo Kabupaten. Dibagi dua arah, kontingen berparade jalan kaki mengitari Alun-alun dan menyatu di Gerbang Upacara depan Kantor Bupati.

Barisan Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) yang berada paling depan lalu masuk menuju tenda kehormatan di sebelah selatan pohon beringin kembar. Penyerahan Gunungan Tumpeng Kamardikan kepada Bupati Purworejo Agus Bastian SE MM menandai dimulainya performance masing-masing sekolah.

ads

Secara berurutan, satu per satu menampilkan sendratari yang menggambarkan spirit perjuangan. SMK N 3 Purworejo tampil pertama mengusung sosok dr Tjitrowardojo. Disusul SMAN 7 Purworejo mengusung tokoh pahlawan nasional WR Soepratman, SMK PN-PN 2 mengusung tokoh Jenderal Ahmad Yani, dan SMAN 1 Purworejo mengusung tokoh Adipati Gagak Handoko. Berikutnya SMA Bruderan Purworejo mengangkat sosok Jenderal Oerip Soemohardjo, SMK YPT Purworejo mengangkat tokoh Raden Adipati Arya Cokronegoro I, dan SMK TKM Purworejo dengan tokoh Tumenggung Sawunggaling, SMK Kesehatan Purworejo mengangkat sosok Kiai Imam Puro, dan SMK Penabur mengangkat tokoh Jenderal Sarwo Edhie Wibowo.

Kemeriahan memuncak dengan sajian sendratari kolosal dan flsahmob yang diikuti seluruh peserta grebeg. Sang koreografer sekaligus konseptor Grebeg Kamardikan, Nungki Nur Cahyani, ikut menari.

Bupati Purworejo Agus Bastian mengaku terpukau dan bangga dengan penampilan para siswa. Spirit perjuangan yang diangkat diharapkan dapat meningkatkan jiwa nasionalisme. Tidak hanya bagi peserta, melainkan juga masyarakat yang menyaksikan.

“Ini sebuah pertunjukan dan hiburan yang tepat karena saat ini kita sedang memeriahkan HUT ke-74 Republik Indonesia,” katanya.

Bupati mengungkapkan bahwa Grebeg Kamardikan merupakan agenda tahunan Pemkab melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Dinparbud). Penyelenggaran kali kedua pada tahun 2019 ini sekaligus untuk menggairahkan masyarakat dalam menyongsong Tahun Kunjungan Wisata, Romansa Purworejo 2020.

“Setiap kali penampilan tentunya akan ada perubahan-perubahan ke arah yang lebih baik, seperti kali ini koregrafernya kan lain daripada yang lain. Saya berharap tahun-tahun berikutnya juga semakin baik,” ungkapnya didampingi Kepala Dinparbud, Agung Wibowo AP.

Sementara itu, Dyah Woro Setyaningsih, Kabid Pengembangan Kapasitas dan Promosi Dinparbud Purworejo selaku Seksi Karnaval dan Grebeg Kamardikan, secara teknis menjelaskan bawah Grebeg Kamardikan menjadi pemuncak setelah sebelumnya digelar 3 sesi karnaval. Grebeg kamardikan tahun ini diikuti 9 sekolah dengan jumlah anggota masing-masing 25 siswa.

“Tahun lalu lebih bersifat hiburan, untuk tahun ini kita angkat secara tematik. Kita berharap narasi ini bisa menggugah semangat patriotik para siswa dan masyarakat,” jelasnya. (dnl)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!